Nasional

Kiai Said Luncurkan Buku Terbaru 'Allah dan Alam Semesta Perspektif Tasawuf Falsafi'

Sel, 26 Januari 2021 | 07:05 WIB

Kiai Said Luncurkan Buku Terbaru 'Allah dan Alam Semesta Perspektif Tasawuf Falsafi'

Buku 'Allah dan Alam Semesta Perspektif Tasawuf Falsafi' adalah hasil disertasi itu telah diujikan di depan tiga guru besar yakni Prof Dr Mahmud Ahmad Khafaji, Prof Dr Barokat Abdul Fattah Guida, dan Prof Dr Nafi’ Ulayan. Ketika itu, Kiai Said mendapat predikat summa cum laude. (Foto: dok NU Online)

Jakarta, NU Online
Telah terbit, buku terbaru karya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj berjudul Allah dan Alam Semesta Perspektif Tasawuf Falsafi. Buku itu berasal dari hasil disertasi Kiai Said untuk mencapai gelar doktor di Fakultas Ushuluddin, Jurusan Aqidah Filsafat, Universitas Umm Al-Qura, Mekkah, Arab Saudi.

 

"Alhamdulillah, bersyukur kepada Allah telah terbit buku saya berjudul Allah dan Alam Semesta perspektif Tasawuf Falsafi," ungkap dia dalam tayangan Kiai Said Aqil Siroj yang diunggah Selasa (26/1) siang.

 

Ia menjelaskan, buku yang merupakan hasil disertasi itu telah diujikan di depan tiga guru besar yakni Prof Dr Mahmud Ahmad Khafaji, Prof Dr Barokat Abdul Fattah Guida, dan Prof Dr Nafi’ Ulayan. Ketika itu, Kiai Said mendapat predikat summa cum laude. 

 

"Harapan saya semoga ini buku ini menambah wawasan bagi para pembaca terutama warga Nahdliyin, bahwa Islam telah memiliki khazanah. Islam sangat kaya dengan khazanah pemikiran yang sangat luar biasa, terutama di bidang spiritual," kata Kiai Said.

 

Kiai Said kemudian menjelaskan bahwa tradisi tasawuf dimulai oleh sufi besar yakni Imam Dzun Nun Al-Mishri, Syekh Abu Yazid Al-Bustomi, Abu Abdullah Husain bin Mansur Al-Hallaj, Abdul Qosim Al-Baghdadi, Imam Al-Ghazali, Syekh Asy-Syahrawat Al-Maktul, Abdul Jabbar An-Nifari. 

 

"Lalu puncaknya adalah Syaikhul Akbar Al-Qibritul Ahmar Khatamil Awliya Ibnu Arabi dan Ibnu Sab’in. Para tokoh itu adalah ulama dan sufi besar yang telah memperkaya khazanah spiritual Islam sehingga menjadi kebanggaan kita umat Islam," terang Ketum PBNU kelahiran Cirebon, 67 tahun yang lalu ini.

 

Dijelaskan, para orientalis barat telah banyak yang mengkaji pemikiran para ulama yang disebutkan tadi. Di antaranya Louis Massignon yang mempelajari Al-Halaj dan Arnold Nicholson yang mengkaji pemikiran Ibnu Arabi.

 

"Para pemikir, orientalis, dan ilmuwan barat sudah menggali khazanah, wisdom spiritual yang dimiliki umat Islam. Kita pun jangan ketinggalan. Bahkan kita banyak yang tidak tahu kalau Islam memiliki khazanah yang luar biasa ini," tegas Kiai Said.

 

Sekali lagi ia berharap agar buku yang baru diluncurkan itu bisa membuat para pembaca sadar dan mengetahu bahwa ternyata Islam sangat kaya, terutama dengan khazanah di bidang tasawuf-spiritual. 

 

"Insyaallah (dengan membaca buku ini) kita akan menjadi ummatan wasathan, umat yang keren, ketika kita bisa menguasai kekayaan khazanah yang telah diwarisi para ulama tersebut. Semoga bermanfaat," pungkasnya.

 

Untuk diketahui, Kiai Said adalah sosok yang produktif menulis buku-buku keislaman. Di antaranya Ahlussunnah wal Jama’ah dalam Lintas Sejarah (1997), Islam Kebangsaan: Fiqih Demokratik Kaum Santri (1999), Tasawuf sebagai Kritik Sosial (2006), Ahlussunnah wal Jamaah: Sebuah Kritik Historis (2008).

 

Kemudian bersama Franz Magnis-Suseno dan M Amin Abdullah, Kiai Said menulis buku Menggugat Tanggung Jawab Agama-agama Abrahamik bagi Perdamaian Dunia (2010). Pada 2014, Kiai Said menerbitkan dua buku sekaligus yakni Islam Sumber Inspirasi Budaya Nusantara: Menuju Masyarakat Mutamaddin serta Islam Kalap dan Islam Karib.

 

Pada 2015, terbit buku Berkah Islam Indonesia: Jalan Dakwah Rahmatan lil Alamin yang ditulis bersama Mamang Muhamad Haerudin. Buku terakhir yang diterbitkan Kiai Said Allah dan Alam Semesta perspektif Tasawuf Falsafi hasil disertasinya itu diselesaikan pada saat dirinya sedang menjalankan isolasi perawatan Covid-19, beberapa waktu lalu.

 

Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan