Nasional

Kiai Said Mengaji dan Menulis Buku Selama Perawatan Covid-19

Rab, 9 Desember 2020 | 12:20 WIB

Kiai Said Mengaji dan Menulis Buku Selama Perawatan Covid-19

Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj dua pekan lalu (29/11) dirawat di salah satu Rumah Sakit di Jakarta akibat terpapar Covid-19. Virus yang memasuki tubuh Kiai Said tersebut mengharuskan ulama asal Cirebon, Jawa Barat ini menjalani perawatan yang intensif selama satu pekan lebih.

 

Aktivitas yang padat dan pengajian yang sebelumnya telah dijadwalkan tiba-tiba saja harus dihentikan akibat tidak stabilnya daya tahan tubuh Kiai Said Aqil Siroj. Namun, seperti ungkapannya, Covid-19 bukanlah aib, dapat disembuhkan serta tidak harus ditakutkan. Kiai Said ikhlas menjalani proses penyembuhan berdasarkan protokol Covid-19. 

 

Dalam kesempatan itu, Kiai Said lebih banyak waktu luang untuk istirahat. Memberikan hak pada anggota tubuhnya. Meski begitu, Kiai Said sadar berdiam diri dengan tidak beraktivitas secara total dapat menyebabkan bingung sendiri. Atas arahan tim dokter, Kiai Said diperbolehkan beraktivitas asalkan memilih jenis aktivias yang tidak memberatkan. 

 

Kepada NU Online, Rabu (9/12) sekretaris pribadi Kiai Said, M Sofwan Erce mengungkapkan keseharian Ketum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) ini selama menjalani karantina mandiri. Menurut Sofwan, fokus utama beliau adalah mengikuti semua anjuran dokter sebagai rangkaian penyembuhan Covid-19. 

 

Namun, katanya, Kiai Said pun tetap melakukan aktivitas lain seperti mengaji secara mandiri dan menulis buku. Kebetulan, buku terbaru karya Kiai Said yang akan segera diterbitkan adalah disertasi beliau di Ummal Qurra, Arab Saudi. Karena berbahasa Arab, disertasi tersebut harus diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Kiai Said sendiri yang menyunting buku terbarunya itu agar dapat dipahami secara komprehensip oleh pembacanya nanti. 

 

"Beliau juga tetap mengerjakan urusan kantor dan tentu saja beliau sedang fokus pada penyelesaian penerjemahan disertasi beliau untuk dijadikan buku," tutur Sofwan. 

 

Selain tetap menyentuh rutinitas sebagai seorang Ketua Umum PBNU, Kiai Said terus ber-taqarub kepada Allah SWT melalui amalan dan zikir yang biasa beliau ucapkan. Zikir, kata Sofwan, menjadi lontaran kata yang tidak pernah terputus dari Kiai Said. 

 

"Jadi kami-kami ini yang senantiasa mendampingi beliau. Di antara salah satu proses cepat sembuhnya beliau itu ya dari zikir yang beliau laksanakan itu," ujarnya.  

 

Menurut Kiai Said, zzikir harus selalu dipegang teguh oleh umat Muslim karena dapat menenangkan hati, menjernihkan fikiran dalam keadaan sulit apapun. Tak hanya itu, berdasarkan ilmu kedokteran, mendekatkan diri kepada sang pencipta ketika sakit dapat mempercepat proses penyembuhan. 

 

"Menurut ilmu kedokteran juga itu sangat membantu sekali dalam proses imun dan lain sebagainya," pungkasnya. 

 

Seperti diberitakan pada Sabtu (28/11) lalu, M Sofwan Erce juga telah mengumumkan bahwa Kiai Said terpapar Covid-19. Setelah sepkan lebih menjalani perawatan, pada Senin (7/12) Kiai Said dinyatakan negatif Covid-19 oleh tim dokter. 

 

Informasi kesembuhan Kiai Said ini didapatkan dari Surat Keterangan Dokter (SKD) Klinik Rhemedi, Cipinang Melayu, Jakarta Timur yang ditandatangani dr Rheza Maulana S, Senin (7/12) malam.   

 

Dalam SKD yang diterima NU Online, dokter menyatakan telah memeriksa spesimen Pengasuh Pesantren Al-Tsaqafah ini pada Senin pagi, kemudian melakukan tes biomolekuler pada Senin malam. Hasilnya, Kiai Said dinyatakan tidak menunjukkan gejala Covid-19 alias negatif Covid-19. 

 

Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Kendi Setiawan