Nasional 1 ABAD NU

Kiai Zulfa Mustofa: Khidmah NU Dirasakan Seluruh Masyarakat Indonesia

Jum, 24 Februari 2023 | 15:00 WIB

Kiai Zulfa Mustofa: Khidmah NU Dirasakan Seluruh Masyarakat Indonesia

Waketum PBNU KH Zulfa Mustofa saat berbicara acara Harlah 1 Abad NU yang diinisiasi oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Kamis (23/2/2023). (Foto: YouTube NU Pati)

Jakarta, NU Online
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa menyebutkan bahwa khidmah NU sangat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, tidak hanya oleh warga NU saja.


“Ada pertanyaan kenapa warga muslim Indonesia hampir 60% adalah NU, jawabannya karena khidmah NU dirasakan seluruh masyarakat Indonesia,” terangnya dalam acara Harlah 1 Abad NU yang diinisiasi oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Kamis (23/2/2023).


“Khidmah NU yang pertama di bidang keagamaan. NU sejak didirikan sampai sekarang setia dan istiqamah mengawal paham Ahlussunah Wal Jamaah (Aswaja) an-Nahdliyah,” sambung Kiai Zulfa dalam video live streaming yang ditayangkan channel YouTube NU Pati bertajuk Pati Bersholawat, Harlah 1 Abad NU, PCNU Kabupaten Pati, Kamis (23/2/2023).


Menurut dia, banyak di kalangan umat yang mengaku Aswaja. Akan tetapi, pahamnya berbeda dengan yang sebenarnya. Mereka justru berpaham Salafi atau Wahabi, namun mengaku Aswaja. Salafi-Wahabi tidak mau tawassul, tidak senang ziarah para wali, dan tidak senang mengambil barakah para ulama.


Kiai Zulfa mengungkapkan bahwa warga NU berjumlah 59,2 persen dari populasi muslim Indonesia. Jikalau dilihat dari angka riilnya, warga NU sejumlah kurang lebih 140 juta dari 290 juta total penduduk Indonesia.


“Menurut saya, survei ini valid. Saya sudah berkeliling ke Sumatra, Kalimantan, Maluku, Papua, NTB, NTT, apalagi Jawa. Dari Jawa Barat sampai ujung yaitu Banyuwangi, Sumenep ternyata betul warga Indonesia mayoritas adalah warga Nahdlatul Ulama,” jelasnya.


Untuk mengukur suatu daerah apakah ada warga NU atau tidak, menurutnya sangat gampang. Pertama, ketika shalat Subuh orang NU selalu membaca doa qunut. Kedua, masjid-masjid di wilayah itu suka membaca shalawat.


“Ketika ada masjid mengadakan shalawatan, maka sudah pasti NU. Di mana di dalamnya ada kiai atau habaib pasti NU. Ketiga, ketika sehabis shalat lima waktu biasanya wiridan kenceng-kenceng suaranya,” ungkap Kiai Zulfa.


“Tadi kita dengar dari Romo Kiai Aniq, beliau mengatakan bahwa hendaklah kalian mengikuti organisasi yang mayoritas. Jadi, jika kalian mengikuti para ulama NU sudah benar dan sesuai yang disabdakan Nabi Muhammad saw,” tandasnya.


Dalam kesempatan yang sama, Ketua PCNU Pati H Yusuf Hasyim juga menuturkan bahwa sebagai warga Jam’iyah Nahdlatul Ulama patut berbangga dengan semua yang dititipkan oleh para muassis NU dalam jam’iyah.


“Alhamdulillah, setelah satu abad ini NU masih bertahan, masih eksis, dan membersamai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mudah-mudahan dengan bangkitnya Nahdlatul Ulama bersama seluruh warga NKRI ke depannya NU dapat berkiprah lebih, membangun peradaban dunia baru, dan juga merawat jagat raya ini,” pungkasnya.


Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori