Nasional

Koin Muktamar Tingkatkan Ghirah dalam Berjamiyah

Ahad, 23 Februari 2020 | 03:30 WIB

Koin Muktamar Tingkatkan Ghirah dalam Berjamiyah

Koin Muktamar NU menyapa sejumlah lembaga pendidikan. (Foto: NU Online/Aryudi AR)

Bondowoso, NU Online

Koin Muktamar yang digagas Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk membiayai Muktamar NU ke-34 tanggal 22-27 Oktober 200 di Lampung, mendapat acungan jempol dari Pengurus Cabang Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah Nahdlatul Ulama (PC LAZISNU) Bondowoso, Jawa Timur. Pasalnya, upaya tersebut dinilai mampu membangkitkan semangat Nahdliyin untuk menyelenggarakan Muktamar secara mandiri.

 

Menurut Sekretaris PC LAZISNU Bondowoso, Mike Nurhidayah, nilai kemandirian yang ada dalam gerakan Koin Muktamar akan memancing lahirnya semangat berswadaya di kalangan warga NU di daerah dalam menggelar-kegeiatan-kegiatan NU di masa-masa mendatang.

 

“Jadi saya pikir ini positif sekali bagi pengurus dan warga NU untuk meningkatkan semangat dalam ber-NU secara mandiri,” jelasnya kepada NU Online di Bondowoso, Ahad (23/2) pagi.

 

Selain itu, gerakan Koin Muktamar tentu melahirkan ghirah yang luar biasa di kalangan pengurus dan warga NU. Dengan memberikan sumbangan, mereka merasa ikut menyelenggarakan Muktamar, sehingga gaung Muktamar lebih nyaring terdengar di telinga warga NU.

 

“Bahkan informasi dan hasil-hasil Muktamar juga mereka ingin tahu,” tambahnya.

 

Koin Muktamar di Bondowoso diluncurkan bersamaan dengan Pelatihan Digital Marketing di gedung Sababina Praja Satu Pemerintah Kabupaten Bonwoso, Jawa Timur, Sabtu (22/2).

 

Menurut Mike, setelah diluncurkan, gerakan Koin Muktamar akan bergerak menuju tempat-tempat yang telah menyatakan bersedia untuk didatangi. Dikatakannya, ada tiga cara untuk menarik dana lewat Koin Muktamar. Pertama, mengajak keliling Koin Muktamar di atas kendaraan lengkap dengan pengeras suaranya untuk menuju tempat-tempat tertentu. Kedua, menyurati semua elemen NU seperti lembaga, Banom, pesantren dan sebagainya, lalu saat mereka sudah siap dananya, baru ditarik.

 

“Dua cara itu akan kita pakai. Cara yang pertama juga bagus karena punya nilai syi’ar, bahwa kita punya hajat besar, yaitu Muktamar, dan sekaligus untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya NU untuk mandiri,” ucapnya.

 

Cara ketiga adalah sosialisasi gerakan Koin Muktamar lewat media sosial. Hal ini akan digalakkan setelah PC LAZISNU Bondowoso menggelar Pelatihan Digital Marketing yang bekerjasama dengan Gapura Digital. Mike meyakini gerakan lewat media sosial ini akan berpengaruh terhadap perolehan Koin Muktamar, karena masyarakat saat ini cenderung lengket dengan media sosial yang semakin digital.

 

“Jadi ada ungkapan siapa yang menguasi media, akan menguasai dunia, itu betul rupanya,” ungkapnya.

 

Mike menargetkan dapat meraup fulus sebanyak-banyaknya melalui gerakan Koin Muktamar. Karena itu, wanita berkacamata tersebut berharap kepada semua elemen NU untuk membantu kegiatan gerakan Koin Muktamar.

 

“Kami apalah artinya tanpa bantuan semuanya. Tapi yakin karena ini demi NU, Allah akan memberikan kemudahan,” pungkasnya.

 

Pewarta: Aryudi Aryudi AR

Editor: Ibnu Nawawi