Nasional

Komunikasi Sempat Macet, Menkeu Sri Mulyani Kunjungi PBNU

Rab, 22 Januari 2020 | 12:24 WIB

Komunikasi Sempat Macet, Menkeu Sri Mulyani Kunjungi PBNU

Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) bersama Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, dan Ketua PBNU (Foto: Abdullah Alawi/NU Online)

Jakarta, NU Online
Menteri Keuangan Sri Mulyani beserta jajarannya berkunjung ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, pada Rabu (22/1).

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyebutkan bahwa kunjungan yang ia tunggu-tunggu itu mengingat adanya kemacetan komunikasi antara dua lembaga, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan PBNU. “Ini yang kita tunggu-tunggu sudah agak lama karena sementara ada vakum, macet seakan-akan hilang komunikasi,” katanya.

Pertemuan tersebut sudah kembali menyambungkan komunikasi yang sempat terputus tersebut dengan satu frekuensi komitmen dan niat bersama untuk peduli terhadap kehidupan masyarakat kecil yang berada di bawah garis kemiskinan. “Sekarang alhamdulillah sudah nyambung lagi dan sama-sama punya komitmen punya niat peduli dengan masyarakat kecil,” lanjutnya.

Hal itu, lanjutnya, dilakukan dengan niat yang sungguh-sungguh untuk memerhatikan masyarakat yang berada di garis kemiskinan yang di antaranya merupakan warga Nahdliyin. “Semuanya kita lakukan demi niat sungguh-sungguh memerhatikan rakyat kecil fuqara masakin yang tersebar di daerah, mayoritas warga NU, warga Nahdliyin,” katanya.

Kepedulian itu ditunjukkan dengan upaya penekanan pembiayaan sehingga bunga yang dikeluarkan seminim mungkin. Bahkan, Menkeu Sri Mulyani juga berjanji akan menambah jumlah yang digelontorkan untuk program tersebut.

“Kita sempurnakan. Kita bentuk tim dengan Kemenkeu. Langsung start. Insyaallah dengan bunga yang masuk akal. Betul-betul dijiwai dengan keberpihakan kepada rakyat kecil,” terang Kiai Said.

Sementara itu, Sri Mulyani menyampaikan rasa terima kasihnya atas berbagai sumbangsih masukan yang diberikan oleh PBNU kepada Kemenkeu demi berjalannya program ultra mikro tersebut.

“Saya dengan Pak Kiai dan seluruh jajaran, terima kasih atas masuk termasuk perbaikan terhadap program ultra mikro,” katanya.

Ultra mikro, jelasnya, ditujukan bagi seluruh umat dan untuk berbagai organisasi, termasuk NU sebagai salah satu organisasi masyarakat terbesar di Indonesia untuk bisa mendapatkan manfaat dengan biaya serendah mungkin. “Kami akan terus melakukan koordinasi di dalam pengaturannya sehingga manfaat itu bisa dirasakan,” pungkasnya.

Pewarta: Syakir NF
Editor: Abdullah Alawi