Nasional

Kondisi Terkini Banjir Kalsel: Butuh Perahu untuk Evakuasi Warga dan Distribusi Logistik

Sen, 18 Januari 2021 | 07:30 WIB

Kondisi Terkini Banjir Kalsel: Butuh Perahu untuk Evakuasi Warga dan Distribusi Logistik

Anggota Banser melakukan evakuasi warga terdampak banjir di Kalsel (Foto: Teddy Suryana)

Jakarta, NU Online
Musibah banjir bandang yang melanda sebagian besar daerah di Kalimantan Selatan, belum juga usai sejak lima hari lalu. Dikabarkan, hari ini debit air kembali naik lantaran permukaan laut pasang. Di samping itu, masih ada beberapa titik lokasi yang masih sulit terjangkau untuk dilakukan proses evakuasi.


Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kalimantan Selatan Teddy Suryana mengungkapkan, untuk melakukan proses evakuasi kepada warga yang masih terisolasi di beberapa titik itu membutuhkan media perahu atau sampan.


“(Perahu) itu tidak hanya (untuk) evakuasi tapi juga pendistribusian logistik di sebagian daerah seperti di Kabupaten Banjar dan Kota Martapura. Di Kota Banjarbaru juga ada beberapa desa yang masih sulit (terjangkau). Termasuk di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) juga demikian,” ungkap Teddy, saat dihubungi NU Online, pada Senin (18/1) siang.


Sementara itu, di daerah yang memiliki daratan agak tinggi seperti Kecamatan Hantakan (Kabupaten HST), yakni beberapa desa yang pertama kali mendapatkan musibah banjir bandang sudah mulai kering. Saat ini sedang dilakukan proses pembersihan lokasi dan mendirikan dapur umum.


“Ada beberapa kebutuhan yang mendesak, misalnya di sana (Hantakan) membutuhkan perabotan rumah tangga. Karena mereka tidak ada satu perabotan yang bisa diselamatkan. Mereka hanya membawa baju di badan. Jadi artinya seperti sendok, piring, perabotan rumah tangga habis semua,” terang Teddy.


Sedangkan bagi warga yang sudah kehilangan rumahnya akibat terbawa arus banjir bandang, kata Teddy, mesti ada penanganan langsung dari pemerintah setempat. Lalu problem lainnya adalah soal pendataan yang masih simpang siur terkait data orang hilang.


“Data-data ada yang menunjukkan enam, sepuluh, bahkan 15 orang dinyatakan hilang dan sampai sekarang belum ditemukan. Nah, ini juga masih dalam tahap pendataan karena logikanya ketika rumah itu hilang secara otomatis ada (warga) yang tidak terselamatkan,” terangnya.  


“Kemudian saat ini kita lagi fokus di daerah dataran yang agak rendah. Karena dataran rendah yang semula sudah kering, sekarang mulai naik lagi debit air. Termasuk di Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara. Ini sudah ada beberapa titik yang terendam banjir. Ini menjadi fokus kita,” katanya.


Data BNPB per 17 Januari 2021

Berdasarkan data yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana per Ahad (17/1) kemarin pukul 14.00 WIB, terdapat 10 kabupaten/kota terdampak banjir di Kalimantan Selatan.


Daerah itu antara lain Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru, Kota Tanah Laut, Kota Banjarmasin, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Batola.


BNPB mencatat, terdapat 24.379 rumah terendam banjir dan 39.549 warga mengungsi. Di antaranya warga di Kabupaten Tapin sebanyak 582 rumah terdampak dan 382 jiwa mengungsi, Kabupaten Banjar 6.670 rumah terdampak dan 11.269 jiwa mengungsi, Kota Banjarbaru 2.156 terdampak dan 3.690 jiwa mengungsi, serta Kota Tanah Laut 8.506 rumah terdampak dengan 13.062 jiwa mengungsi.


Kabupaten Balangan 1.154 rumah terdampak dengan 17.501 jiwa mengungsi, Kabupaten Tabalong 407 rumah dengan 770 jiwa terdampak dan mengungsi, Kabupaten Hulu Sungai Tengah 11.200 jiwa mengungsi dan 64.400 jiwa terdampak, Kabupaten Hulu Sungai Selatan 387 rumah terdampak dan 6.690 jiwa mengungsi, Kota Banjarmasin dengan 716 jiwa terdampak, Kabupaten Batola 517 rumah dan 28.400 jiwa terdampak.


Sedangkan korban meninggal dunia, menurut catatan BNPB, total sebanyak 15 orang dengan rincian di Kabupaten Tanah Laut tujuh orang, Kabupaten Hulu Sungai Tengah tiga orang, Kota Banjarbaru satu orang, Kabupaten Tapin satu orang, dan Kabupaten Banjar tiga orang.


Sementara itu, berdasarkan pemantauan yang dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kalimantan Selatan masih berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siaga di tengah musim hujan yang masih akan terjadi hingga Februari 2021 mendatang.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Muhammad Faizin