Nasional

Kronologi Lengkap Pembunuhan Berencana Brigadir J dari Reka Adegan

Kam, 1 September 2022 | 07:00 WIB

Kronologi Lengkap Pembunuhan Berencana Brigadir J dari Reka Adegan

Salah satu reka adegan pembunuhan berencana Brigadir Yosua. (Foto: tangkapan layar Youtube Polri TV)

Jakarta, NU Online

Rekonstruksi pembunuhan Brigadir Nofriansyah Josua Hutabarat atau Brigadir J telah dilaksanakan, pada Selasa (30/8/2022). Rekonstruksi yang berlangsung selama 7,5 jam itu dilakukan dengan 78 adegan yang terjadi di tiga tempat kejadian perkara (TKP) yakni rumah Magelang, Komplek Polri di Jalan Duren Tiga, dan rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling Jakarta Selatan. 


Rekonstruksi itu juga memperagakan adegan eks Kepala Divisi Propam Polri Ferdy Sambo yang menembak kepala Brigadir J, saat sudah tertelungkup bersimbah darah. Detik-detik penembakan tersebut sebagaimana dilihat NU Online dalam tayangan video animasi yang dirilis Kanal Youtube Polri TV, pada Rabu (31/8/2022). 


Adegan penembakan yang sangat tragis itu bermula dari pukul 17.06.54 WIB. Saat itu, istri Sambo, Putri Candrawathi bersama Brigadir Polisi Kepala Ricky Rizal (Bripka RR), ajudan Sambo bernama Kuat Ma’ruf, Bhayangkara Dua Richard Eliezer (Bharada E), dan Brigadir J sedang dalam perjalanan dari rumah Saguling menuju rumah dinas Sambo di Duren Tiga. 


Di dalam mobil, Bripka RR menjadi pengemudi dan Brigadir J berada di sampingnya. Sementara Putri duduk di tengah, lalu Kuat dan Bharada E duduk di belakang. Tak lama, mereka tiba di rumah Duren Tiga dan turun dari kendaraan sekitar pukul 17.06.59 WIB.


Pukul 17.07.00 WIB, Putri menuju kamar diantar oleh Kuat Ma’ruf. Sementara Bharada E naik ke lantai 2 melalu tangga besi menuju kamar ADC (Aide de Camp) atau ajudan, pada pukul 17.08.39 WIB. Posisi Bripka RR berada di lokasi pada pukul 17.09.04 WIB, sedangkan Brigadir J berjalan menuju taman. Pukul 17.10.50 WIB, Brigadir J menelepon di taman.


Lalu di lain pihak, kendaraan Sambo tiba di Duren Tiga. Ajudan Sambo berinisial AR turun, sedangkan mobil jalan ke pojok pertigaan. Kemudian Sambo turun dari mobil dan senjata api miliknya jatuh. 


AR sempat berlari untuk mengambil senjata api yang terjatuh itu, tetapi dilarang oleh Sambo. Senjata api itu diambil sendiri oleh Sambo dan dimasukkan ke saku celana sebelah kanan. Setelah itu, Sambo memasuki rumah dan memakai sarung tangan hitam. 


Pukul 17.10.50 WIB, Sambo memanggil Bharada E untuk turun tetapi justru Kuat Ma’ruf yang muncul dari lantai 2. Lantas Sambo memerintahkan Kuat Ma’ruf memanggil Brigadir J dan kemudian masuk ke dalam rumah bersama Bripka RR. 


Sambo bersama Bharada E, Bripka RR, Kuat Ma’ruf, dan Brigadir J sempat berkumpul di dalam rumah dekat meja makan, pada pukul 17.12.00 WIB. Pada momentum ini, Sambo berkata kepada Brigadir J, “Kamu tega sekali sama saya, kamu kurang ajar sekali sama saya.” 


Tak berselang lama, Sambo berteriak kepada Bharada E, “Woy kamu tembak. Kau tembak cepat, cepat woy kau tembak.” Karena perintah itu, Bharada E lantas menembak Brigadir J sebanyak kurang lebih tiga atau empat kali. Tembakan itu menyasar ke dada kanan, wajah, dan siku tangan kiri. 


Karena mendapat serangan tembakan dari Bharada E, Brigadir J langsung tersungkur, jatuh tertelungkup di samping tangga depan gudang. Di saat Brigadir J sudah tak berdaya ini dan dalam keadaan tertelungkup, Sambo menembak ke arah kepala.  


Untuk mengelabui seolah-olah terjadi tembak-menembak, Sambo menembakkan senjata api ke arah tembok yang ada di antara lantai 1 dan 2. Kemudian Sambo menjemput Putri di dalam kamar. Sambo kemudian keluar rumah, sedangkan Bripka RR yang sudah berada di dalam mobil langsung mengantar Putri pulang ke rumah Saguling. 


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad