Nasional

LAZISNU dan BPKH Salurkan Beasiswa untuk Mahasiswa Unusia Jakarta

Kam, 25 Agustus 2022 | 21:00 WIB

LAZISNU dan BPKH Salurkan Beasiswa untuk Mahasiswa Unusia Jakarta

Mahasiswa Unusia Jakarta menerima beasiswa dari LAZISNU dan BPKH. (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online

Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bekerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI menyalurkan beasiswa bagi mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta. Beasiswa yang masuk dalam program Beasiswa Nusantara diberikan kepada penerima pada Kamis (25/08/2022) di aula lantai 4 Kampus A Unusia, Jakarta Pusat.


Beasiswa Nusantara merupakan implementasi kerja sama LAZISNU PBNU bersama BPKH RI melalui Program Kemaslahatan di Bidang Pendidikan dan Dakwah, dalam bentuk bantuan pembiayaan perkuliahan dan living cost (biaya hidup) mahasiswa Unusia.


Direktur Eksekutif LAZISNU PBNU Qohari Cholil mengungkapkan bahwa penyaluran beasiswa tersebut dilakukan dalam rangka menjalankan kegiatan yang berbasis investasi sosial di lingkungan Nahdlatul Ulama terutama dalam bidang sumber daya manusia, sebagaimana yang telah dimandatkan oleh PBNU kepada LAZISNU.


“Sebagaimana mandat dari PBNU, bahwa LAZISNU harus menjadi penyokong dan penopang berbagai kegiatan sosial yang ada di lingkungan NU, maka LAZISNU memberikan beasiswa berprestasi dan secara ekonomi mengalami kekurangan, untuk membantu meningkatkan sumber daya manusia di lingkungan NU. Jadi intinya jangan sampai ada mahasiswa di lingkungan NU, baik di UNUSIA maupun di kampus yang lain, putus studi gara-gara tidak punya biaya,” tegas Qohari.


Dirinya berharap program tersebut bermanfaat bagi penerima dan dapat ditingkatkan secara kuantitas, sehingga penerima beasiswa lebih luas jangkauannya.


Adapun beasiswa tersebut disalurkan kepada 33 mahasiswa Unusia dari beberapa program studi (Prodi), antara lain mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam, Ahwal As Syakhsiyyah, Ekonomi Syariah, mahasiswa Teknik Informatika, Teknik Agro Industri, Ilmu Hukum, Prodi Sosiologi, Psikologi, dan mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), yang merupakan mahasiswa berprestasi dan kurang mampu secara finansial.


“Untuk selanjutnya kami berharap semoga ini (beasiswa) bisa ditingkatkan, yang tadinya 33 mahasiswa, untuk tahun depan mudah-mudahan BPKH bisa menyetujui yang lebih besar lagi, sehingga penerima manfaat juga bisa diperluas jangkauannya,” harapnya.


Selain pemberian beasiswa, Qohari menambahkan, kerja sama LAZISNU PBNU dengan BPKH dalam Program Kemaslahatan meliputi bantuan lain seperti pembangunan sarana dan prasarana pesantren, masjid, pengadaan mobil ambulans dan mobil operasional.


Beasiswa pendidikan dan dakwah

Hadir pada kesempatan tersebut Anggota Bidang Kesekretariatan Badan dan Kemaslahatan BPKH RI Rahmat Hidayat. Ia menjelaskan bantuan beasiswa itu merupakan salah satu klaster kegiatan Program Kemaslahatan BPKH RI, dari 6 (enam) kegiatan bantuan atau bidang kerja, antara lain (1) Pendidikan dan Dakwah; (2) Kesehatan; (3) Sosial Keagamaan; (4) Pemberdayaan Ekonomi; (5) Sarana dan Prasarana Ibadah; (6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Ibadah.


“Ini (beasiswa) masuk ke klaster pendidikan dan dakwah. Jadi kita tahu bahwa tantangan umat di samping ekonomi juga masalah pendidikan yang masih perlu terus untuk ditingkatkan. Termasuk juga di lingkungan keluarga besar Nadhlatul Ulama yang merupakan mayoritas muslim di Indonesia. Oleh karena itu, BPKH di sini berharap sedikit bisa membantu mengatasi problema pendidikan,” jelas Rahmat.


Dengan adanya penyaluran beasiswa, lanjutnya, diharapkan mampu memotivasi mahasiswa untuk mempercepat masa penyelesaian kuliah dan meningkatkan kualitas pendidikan mahasiswa UNUSIA, karena sudah tidak perlu memikirkan biaya.


“Jangan sampai ini (beasiswa) justru untuk memperpanjang masa kuliah, tetapi untuk mempercepat sekaligus mampu meningkatkan kualitas pendidikan. Ini adalah bagian daripada Maqashid Syariah. Kalau sudah bisa kualitas pendidikannya baik, bisa mandiri secara ekonomi, juga sekaligus bisa menjaga kualitas keturunan, dan juga menjaga akal karena mempunyai kualitas pendidikan yang baik,” pungkasnya.


Seleksi ketat

Sementara itu, Rektor Unusia Juri Ardiantoro berharap setelah program Beasiswa Nusantara, pihaknya dapat membangun kemitraan lain dengan LAZISNU dan BPKH, yang membuat kampus Unusia menjadi tempat bagi anak muda NU untuk dapat terus berkembang.


“Selama ini LAZISNU sudah banyak membantu Unusia dalam berbagai bentuk. Dan kali ini LAZISNU memfasilitasi bantuan dari BPKH, untuk memberikan bantuan pendidikan beasiswa kepada sejumlah mahasiswa Unusia. Ini memang program baru yang diberikan BPKH melalui LAZISNU kepada mahasiswa Unusia. Kami doakan LAZISNU menjadi lembaga filantropi yang besar sehingga bisa banyak membantu anak-anak muda NU untuk mengenyam pendidikan yang lebih baik,” terang Juri.


Juri juga menjelaskan bahwa beasiswa yang diterima oleh 33 mahasiswa Unusia dari berbagai prodi itu diseleksi dengan beberapa kriteria mulai dari akademik, keaktifan mahasiswa, dan tentu berkaitan dengan masalah ekonomi. Jadi beasiswa ini, imbuhnya, memang disalurkan bagi mahasiswa yang betul-betul membutuhkan bantuan.


“Prosesnya secara intens didiskusikan dengan LAZISNU; bagaimana seleksi mahasiswa dan teknis pemberian beasiswanya. Misi atau targetnya dari beasiswa ini adalah supaya mahasiswa bisa belajar dengan tenang. Tidak risau dengan biaya. Terutama bagi mahasiswa yang secara ekonomi belum beruntung. Dan kami punya target, siapa yang menerima beasiswa betul-betul bisa memanfaatkan beasiswa ini dengan baik dan lulus dari Unusia dengan prestasi yang membanggakan,” tutupnya.


Hadir pada kegiatan tersebut Tim Program Kemaslahatan BPKH RI, jajaran wakil rektor UNUSIA, dekan, dosen, dan seluruh mahasiswa penerima beasiswa.


Usai seremonial penyerahan beasiswa, kegiatan dilanjut dengan diskusi panel yang bertemakan ‘Implementasi Maqashid Syariah dalam Pendidikan Aswaja’. Diskusi diisi oleh dua narasumber yaitu Muhammad Iqbal Lutfi selaku Kepala Unit Kerja Program Kemaslahatan BPKH-NU Care LAZISNU PBNU dan Hayaturrahman dari pihak Unusia.


Harapan dari diskusi tersebut adalah adanya pengembangan gagasan dari mahasiswa dalam bentuk karya ilmiah dengan tema sebagai berikut, (1) Pendidikan dan Dakwah Annahdliyah; (2) Manajemen dan Operasional LAZ; (3) Sosial Keagamaan; (4) UMKM dan Ekonomi Umat; (5) Ekosistem Perekonomian Pesantren; (6) Ketahanan Pangan dan SDA.


Kontributor: Wahyu Noerhadi
Editor: Syakir NF