Nasional

Lembaga Dakwah PBNU Ngaji Saham dan Investasi

Kam, 21 Januari 2021 | 04:00 WIB

Lembaga Dakwah PBNU Ngaji Saham dan Investasi

Ngaji Saham merupakan program penguatan ekonomi yang sangat penting. Karena investasi melalui trading saham itu meningkatkan kualitas interaksi kita dengan keuangan, yakni turut serta dalam penyertaan modal di banyak perusahaan

Jakarta, NU Online
Divisi Usaha Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) akan menggelar Ngaji Saham bertajuk Belajar Trading Saham dari Nol Sampai Bisa secara daring, pada Sabtu (23/1) mendatang.


“Tujuan acara Ngaji Saham adalah untuk memperkenalkan dunia investasi melalui trading saham, khususnya di kalangan kiai dan santri NU. Sasaran utamanya adalah warga NU yang merupakan ormas Islam terbesar di Indonesia,” terang Ketua Divisi Usaha LD PBNU KH Ahmad Nurul Huda Haem, melalui keterangan tertulis kepada NU Online, Kamis (21/1) pagi.


Ia akan menjadi moderator dari dua narasumber yang dihadirkan, yakni Kepala Pasar Modal Syariah Irwan Abdalloh dan Pendiri Profita Institut Purnomo Sony. Kedua narasumber itu adalah para ahli di bidangnya.


“Bapak Purnomo Sony adalah Founder Profita Institute yang berdiri sejak 2016 dan telah banyak menghasilkan investor di Pasar Modal. Sementara Pak Irwan Abdalloh adalah Kepala Pasar Modal Syariah yang sangat populer di kalangan dunia saham,” ungkap Kiai Enha, sapaan akrabnya.


“Tentu saja, Divisi Usaha LD-PBNU yang menjadi penyelenggara kegiatan ini ingin memberikan yang terbaik kepada seluruh peserta Ngaji Saham, sehingga setelah even ini diharapkan semua peserta bisa dapat pencerahan dan bisa langsung praktik trading saham,” sambungnya.


Dengan diselenggarakannya Ngaji Saham ini, Divisi Usaha LD PBNU berusaha menepis pandangan keliru yang berkembang bahwa investasi melalui trading saham adalah judi dan tipu-tipu.


“Tetapi (Ngaji Saham) merupakan program penguatan ekonomi yang sangat penting. Karena investasi melalui trading saham itu meningkatkan kualitas interaksi kita dengan keuangan, yakni turut serta dalam penyertaan modal di banyak perusahaan,” jelas Pengasuh Pesantren Motivasi Indonesia, Setu, Bekasi ini.


Perlunya Ngaji Saham

Menurut Kiai Enha, Ngaji Saham dipandang sangat perlu karena peradaban dunia saat ini sudah digerakkan dari pasar modal. Era pandemi Covid-19 misalnya, di saat semua usaha mengalami dampak penurunan luar biasa, pasar modal menjadi salah satu sektor yang justru kian eksis.


“Agama juga memberikan perhatian tinggi pada urusan dunia sehingga dunia kerap disebut sebagai mazra’ah (ladang) bagi akhirat. Jadi kalau mau merayakan panen di akhirat, perlu menanam yang baik saat di dunia,” terangnya.


Karena itu, Ngaji Saham akan mengajarkan tentang dasar-dasar investasi di bursa saham dan hal-hal dasar yang perlu diketahui serta dilakukan para investor pemula untuk bisa bertahan, sekaligus memperoleh keuntungan di bursa saham.


Kiai Enha menuturkan, Ngaji Saham merupakan program berkelanjutan. Rencananya, setiap bulan akan diselenggarakan Ngaji Saham via daring atau webinar dengan tema-tema menarik seputar dunia pasar modal.


“Setelah even perdana, kita akan menghadirkan legenda Pasar Modal Indonesia, Bapak Vier Abdul Jamal, yang akan mengulas trik dan tips menjadi trader sukses di pasar modal,” terang kiai yang juga seorang pengusaha di bidang travel ini.


Cara mengikuti Ngaji Saham LD PBNU

Bagi yang ingin mengikuti Ngaji Saham ini silakan mengirimkan donasi kemanusiaan melalui nomor rekening BNI 0204360916 atas nama Pengurus Pusat Lembaga Dakwah NU. Setelah itu, lakukan konfirmasi ke Faisal Basri di sini http://WA.me/+6285697287361. Donasi kemanusiaan akan ditukarkan dengan tautan zoom.


“Ini salah satu cara Divisi Usaha LD-PBNU membangun kesadaran kolektif bahwa meski pandemi ini menghajar kita habis-habisan, namun spirit berbagi harus terus dikedepankan,” ungkap Kiai Enha.


“Donasi Kemanusiaan ini nantinya akan disalurkan melalui gerakan NU Peduli kepada korban di berbagai wilayah yang terkena bencana alam baik gempa bumi, banjir, longsor dan lain-lain di seluruh wilayah nusantara,” pungkasnya.

 

Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Muhammad Faizin