Nasional

LPBINU Jelaskan Penyebab Pegunungan di Arab Saudi jadi Hijau dan Subur 

Sen, 9 Januari 2023 | 16:00 WIB

LPBINU Jelaskan Penyebab Pegunungan di Arab Saudi jadi Hijau dan Subur 

Pemandangan pegunungan di Arab Saudi yang terlihat hijau dan subur. (Foto: alarabiya.net)

Jakarta, NU Online
Fenomena menghijaunya dataran Mekkah, Arab Saudi tengah ramai diperbincangkan publik jagat maya. Dalam video yang dibagikan oleh akun @makkahregion pada Sabtu (7/1/2023), wilayah pegunungan yang mengelilingi kota suci ini terlihat tertutup oleh tanaman hijau dan rerumputan yang mulai tumbuh. Hal ini cukup mengagumkan sebab biasanya pegunungan tersebut kering dan gersang.

 

Namun, tak sedikit warganet yang beranggapan dan mengaitkan fenomena pemandangan hijau itu sebagai tanda akan datangnya hari kiamat.

 

Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) menjelaskan bahwa aktivitas curah hujan tinggi di Arab Saudi sejak Desember 2022 dengan kecepatan yang sama dan hampir terus menerus, dalam jangka waktu yang sangat lama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya menjadi salah satu penyebab beberapa daerah, terutama di wilayah barat Arab Saudi tertutup tanaman hijau.

 

“Jadi, sejauh yang saya ketahui, itu fenomena yang wajar. Mengingat intensitas hujan di Arab Saudi belakangan cukup tinggi,” kata Pengurus LPBINU M Ali Yusuf, kepada NU Online, Senin (9/1/2023).

 

Diterangkannya, curah hujan yang tinggi di akhir 2022 dibanding tahun-tahun sebelumnya, diiringi ketidakstabilan atmosfer yang berulang, bertepatan dengan perluasan depresi Laut Merah dan aliran arus udara lembab di lapisan bangunan atmosfer membuat wajah pegunungan dan wilayah gurun yang awalnya panas menjadi melembab.

 

“Nah, dari situlah tumbuh rerumputan yang membuat kawasan pegunungan di bagian barat Arab Saudi ini menghijau seperti yang terlihat di video itu,” jelasnya.

 

Proyek Green Riyadh
Menghijaunya sejumlah wilayah perbukitan di Arab Saudi merupakan hal wajar mengingat proyek penghijauan kota terpadu dan komprehensif terbesar di dunia Green Riyadh telah resmi diluncurkan di tujuh lingkungan sekitar Riyadh.

 

Direktur Proyek Green Riyadh, Abdulaziz Al-Moqbel, mengonfirmasi selama wawancara dengan Al-Ekhbariya bahwa penghijauan telah dimulai di jalan dan alun-alun dari 7 lingkungan perumahan di kota Riyadh.

 

“Program ini bertujuan merehabilitasi sepenuhnya dengan penghijauan 120 lingkungan perumahan. Penghijauan telah dimulai di lingkungan Al-Aziziyah, Al-Naseem, Al-Jazeera, Al-Araija, Qurtuba, Al-Ghadir, dan Al-Nakhil,” kata Al Moqbel dilansir dari Saudi Gazette.

 

Al-Maoqbel menjelaskan, program Green Riyadh menargetkan penghijauan sejumlah tempat di kota Riyadh, seperti taman, jalan, dan jalan internal di lingkungan, selain halaman masjid dan sekolah.

 

Ia juga mengatakan akan membangun 56 kebun di lingkungan Aziziyah dan 97 kebun di lingkungan Al-Naseem, dan menambahkan bahwa ini hanya beberapa dari 3.000 kebun yang sekarang sedang dibangun sebagai bagian dari pekerjaan program dan akan selesai dalam waktu dekat.

 

“Program ini juga bertujuan menanam pohon di berbagai fasilitas yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup di Riyadh, seperti pembangunan taman bermain untuk anak-anak, fasilitas olahraga, jogging dan jalur sepeda, serta fasilitas yang cocok untuk keluarga dan banyak lagi,” terangnya.

 

Menurut Al-Moqbel, pelaksanaan penghijauan dengan penanaman pohon di sepanjang jalan akan membantu meningkatkan keinginan setiap warganya untuk lebih banyak berjalan kaki.

 

Sebagai informasi, Green Riyadh merupakan salah satu dari empat proyek besar Riyadh yang diluncurkan oleh Raja Salman pada 19 Maret 2019, di bawah pengawasan Komite Proyek Besar yang diketuai oleh Putra Mahkota Muhammad bin Salman.

 

Inisiatif Green Riyadh adalah bagian penting dari tantangan kota untuk menjadi salah satu dari 100 kota teratas di dunia, untuk mencapai peringkat terbaik, sebagai bagian dari visi Kerajaan 2030. Proyek Green Riyadh mencakup penanaman 7,5 juta pohon di seluruh ibu kota dan akan memberikan kontribusi peningkatan ruang hijau per kapita dari 1,7 meter persegi menjadi 28 meter persegi, dan meningkatkan total ruang hijau di kota menjadi 9 persen atau 545 kilometer persegi.

 

Selain peran kuncinya dalam meningkatkan kualitas udara dan menurunkan suhu, inisiatif ini diharapkan akan menyelamatkan wilayah alam dan keanekaragaman hayati di dalam dan di luar kota Riyadh.

 

Saudi Green Initiative dan Middle East Green Initiatives diresmikan oleh Putra Mahkota Muhammad Bin Salman (MBS) pada Maret 2021. MBS mengatakan bahwa dua inisiatif akan membentuk kecenderungan Kerajaan untuk melindungi bumi dan alam.

 

Inisiatif ini dengan jelas akan menetapkan peta jalan ambisius yang menyatukan kawasan, dan secara signifikan memberikan kontribusi besar untuk memenuhi target perubahan iklim global.

 

Putra Mahkota menyatakan bahwa Kerajaan sepenuhnya mengakui tanggung jawabnya dalam memajukan perang melawan masalah iklim sebagai produsen minyak utama dunia.

 

“Sama seperti Kerajaan yang menopang pasar energi selama era minyak dan gas, Kerajaan juga akan menjadi pemimpin global dalam membentuk dunia yang lebih hijau,” kata MBS.

 

Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Aiz Luthfi