Nasional

LPTNU-Google Indonesia Bahas Peluang Kerja Sama Digitalisasi Perguruan Tinggi NU

Kam, 2 November 2023 | 17:30 WIB

LPTNU-Google Indonesia Bahas Peluang Kerja Sama Digitalisasi Perguruan Tinggi NU

Pengurus LPTNU PBNU bersama Pimpinan Google Indonesia di Jakarta, Kamis (2/11/2023). (Foto: dokumentasi LPTNU PBNU)

Jakarta, NU Online

Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengunjungi kantor Google Indonesia di Pacific Century Place, Jakarta Selatan, Kamis (2/11/2023). Kegiatan itu dilakukan dalam rangka berdiskusi terkait digitalisasi perguruan tinggi. Kunjungan ini juga merupakan bagian dari rangkaian persiapan Simposium Digitalisasi PTNU yang akan digelar PBNU pada 26-28 November 2023 mendatang di Jakarta. 


Hadir dalam kegiatan tersebut, perwakilan LPTNU yakni Prof Dede Rosyada, Rizqon Halal Syah Aji, Ifan Haryanto dan Aan Bantuan. Jajaran pengurus LPTNU diterima langsung oleh Country Lead Google for Education Indonesia Olivia Husli Basrin, Sales Program Manager Google for Education Tiffany Santoso, Public Sector Customer Solutions Consultant Google for Education Indonesia Franky Syabandriawan dan tim lain. 


Ketua Steering Committee Simposium Digitalisasi PTNU Prof Dede Rosyada mengatakan, di akhir tahun kedua kepengurusan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, PBNU memiliki pekerjaan rumah yang terus dikejar. Salah satunya terkait digitalisasi kampus-kampus swasta yang berada di bawah naungan NU. 


Rektor UIN Jakarta 2015-2019 ini menambahkan, saat ini ada 217 kampus NU di seluruh Indonesia dengan total mahasiswa 400 ribu lebih dan 10 ribu dosen. Dia mengakui manajemen kampus NU di beberapa daerah belum sepenuhnya menerapkan sistem digital. Sementara zaman semakin berubah, kebutuhan menggunakan digitalisasi sangatlah penting. 


“PBNU menginginkan ada perguruan tinggi yang mempercepat digitalisasi baik dari sisi administrasi maupun sistem yang terintegrasi di bawah monitor PBNU,” katanya. 


Digitalisasi, lanjut Guru Besar UIN Jakarta Bidang Pendidikan ini, berguna untuk mengakses data-data penting baik oleh mahasiswa maupun oleh kampus NU itu sendiri. Menurut Prof Dede, generasi saat ini, hidup di zaman serba digital yang mengharuskan mereka memiliki keterampilan multitasking. 


“Ini yang memungkinkan PBNU ingin memberi kesempatan yang baik kepada mahasiswa,” tuturnya. 


Tak hanya itu, Prof Dede juga menyoroti sistem digitalisasi pembelajaran di perguruan tinggi yang harus berjalan dengan baik. Sebab, di era saat ini, pembelajaran memiliki dua model yakni bertatap muka secara langsung di kelas dan melalui jaringan internet yang bisa belajar di mana saja dan kapan saja. 


“Kita butuh aplikasi, butuh keahlian di bidang itu. Dan yang paling penting butuh kerja sama dengan Goolge Indonesia,” ucapnya. 


Sementara itu, Country Lead Google for Education Indonesia Olivia Husli Basrin mengatakan, Google Indonesia menyambut baik PTNU yang ingin melakukan digitalisasi perguruan tinggi. Sebagai perusahaan digital, kata Olivia, Google for Education Indonesia berkomitmen membantu lembaga pendidikan selama hal itu dapat dilakukan. 


“Kami semangat sekali ketika diminta untuk ikut terlibat membangun digitalisasi perguruan tinggi. Hal ini memang sudah kami lakukan bersama dengan Kemendikbud Ristek RI. Prinsipnya selama kami bisa bantu, kami siap membantu,” ujarnya. 


Adapun sistem digitalisasi yang dikerjakan Google for Education Indonesia menyesuaikan dengan jenjang pendidikannya. Pihaknya memiliki tim Google Cloud dan Google Education yang sudah terbiasa memandu lembaga pendidikan di Indonesia dalam meningkatkan aksesibilitas data dan lain sebagainya. 


“Bagaimana mengorganisir akses dengan mudah, berguna dan bermanfaat,” tuturnya. 


Sebagai informasi, kegiatan Simposium Digitalisasi Perguruan Tinggi NU akan digelar di Ancol, Jakarta Timur pada 26-28 November 2023 mendatang. Kegiatan ini akan dihadiri Presiden Joko Widodo, Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) RI Nadiem Makarim, Menteri Agama (Menag) dan seribu Rektor/Ketua PTNU dari seluruh Indonesia. Kegiatan Simposium ini akan membahas pentingnya digitalisasi perguruan tinggi serta merumuskan upaya untuk menerapkannya.