Kemenag Transformasikan Pendidikan dan Pelatihan ke Platform Digital
Selasa, 17 Oktober 2023 | 21:30 WIB
Jakarta, NU Online
Model pendidikan pegawai di lingkungan Kementerian Agama telah ditransformasikan ke platform digital. Hal ini ditandai dengan digunakannya Massive Open Online Course (MOOC) Pintar, sebuah model diklat menggunakan metode pembelajaran daring.
Baca Juga
Dunia Digital di Balik Fenomena Sosial
Platform ini sudah mulai digunakan sejak Juli tahun 2022 lalu dan diplot menggantikan sebagian besar peran pelatihan konvensional di Kementerian Agama. Platform ini diperkenalkan secara masif dalam acara Temu Konsultasi Bulan Pintar yang digelar di Jakarta (17/10/2023).
Kepala Badan Litbang Kemenag Suyitno mengatakan, pihaknya telah menyiapkan platform diklat berbasis daring ini guna membuka akses seluas-luasnya kepada aparatur Kemenag yang selama ini belum mendapat pelatihan karena keterbatasan kuota.
"Semua hal akan beralih ke sistem digital, tak terkecuali pendidikan dan pelatihan," katanya.
Transformasi ini bukan hal mudah dilakukan, karena masih terdapat paradigma lama yang masih menginginkan dominasi offline (luring). Menurutnya model pelatihan pegawai sudah harus masuk era digital dan itu tidak mungkin terhindarlkan.
Digitalisasi pelatihan di Kemenag dibuat dalam rangka menjawab perubahan zaman dan menjadi bagian dari reformasi birokrasi serta penjaminan mutu aparatur. Suyitno mengakui, era digital telah datang sebelum dekade ini, tetapi ternyata memerlukan waktu untuk dapat mengadaptasi.
"Padahal di dunia pendidikan tempatnya ahli dan ilmuwan, tetapi kurang responsif dengan perkembangan digital," katanya.
Ia menegaskan, pola diklat digital akan mengemban tanggung jawab menciptakan aparatur berkompeten. "Dalam hal ini ukurannya adalah global talent, bukan human capital index" tambahnya. Untuk menyiapkan sumber daya manusia kompeten, Badan Diklat internal menjadi tumpuan lembaga.
Sistem pelatihan luring selama ini hanya menghasilkan seribu alumni per tahun. Namun setelah diubah ke platform daring, kapasitasnya melonjak hingga di atas 100 ribu per tahun. Sudah begitu, sistem ini memiliki fleksibilatas luar biasa bagi user dalam memilih menu pelatihan dan dapat menentukan waktunya sendiri.
Pelatihan digital ini dilengkapi mekanisme penilaian yang akan membuktikan serapan pengguna terhadap modul-modul yang disampaikan. Teknisnya, pengguna memutar materi yang tidak bisa dilewatkan. Kemudian setelah sesi, ada pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab. Di akhir sesi, ada pertanyaan akhir yang mencakup semua materi yang disampaikan pada modul tersebut.
Terpopuler
1
Kronologi Penembakan terhadap Guru Madin di Jepara Versi Korban
2
Silampari: Gerbang Harapan dan Gotong Royong di Musi Rawas
3
Sejarah Baru Pagar Nusa di Musi Rawas: Gus Nabil Inisiasi Padepokan, Ketua PCNU Hibahkan Tanah
4
Hukum Mengonsumsi Makanan Tanpa Label Halal
5
NU Peduli Salurkan Bantuan Sembako kepada Pengungsi Erupsi Lewotobi
6
Kekompakan Nahdliyin Inggris Harus Terus Dijaga
Terkini
Lihat Semua