Malam Ini, Ketum PBNU Sampaikan Ceramah Kebudayaan Hari Santri 2019
Sel, 22 Oktober 2019 | 07:45 WIB
Pidato kebudayaan Kiai Said membahas sejumlah isu terkait hubungan Islam dan negara, Islam dan kebudayaan, Islam dan kebinekaan, serta hubungan Islam Indonesia sebagai rujukan keberagamaan dunia.
“Malam nanti, Pidato Kebudayaan oleh Ketua Umum PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siroj MA di Gedung Kesenian Jakarta,” kata Ketua PBNU H Robikin Emhas.
Pidato kebudayaan ini akan dibuka dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dan pertunjukkan tarian Nusantara. Acara ini akan dihadiri oleh pengurus harian PBNU, lembaga, dan banom, para pemuka lintas agama, pengurus ormas Islam di Indonesia, kalangan media, dan kalangan lainnya.
Robikin menjelaskan bahwa santri adalah setiap Muslim yang berakhlak mulia dan menghormati para kiai. Santri dan pesantren bukan eksklusif milik NU. Kiai, santri, dan pesantren merupakan warisan para leluhur umat Islam milik Nusantara. Oleh karena itu, siapa saja dapat menjadi santri. Siapa saja berhak memperingati hari santri.
“Sekali lagi, santri adalah setiap Muslim yang berakhlak mulia dan hormat kepada kiai. Muslim yang perangainya buruk, bukan santri. Tidak termasuk santri kalau tidak hormat terhadap kiai. Selamat #harisantri2019,” kata H Robikin.
Ia menambahkan bahwa pada Hari Santri 2019 PBNU menyelenggarakan apel di UNUSIA, Parung, Bogor, Pukul 09.00 WIB. Apel ini didahului dengan mujahadah, istighotsah, dan tahlil untuk para pejuang yang telah wafat.
Sejumlah kegiatan di pelbagai daerah dilakukan untuk memperingati Hari Santri, 22 Oktober 2019, yaitu pembacaan 1 miliar shalawat nariyah serempak secara nasional, FGD, musabaqoh kitab kuning, ziarah kepada para pendiri NU, dan pelbagai jenis kegiatan lainnya.
“Untuk para pejuang kemerdekaan RI: Lahum Al-Fatihah,” kata H Robikin Emhas.
Pewarta: Alhafiz Kurniawan
Redaktur: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Penjelasan Nuzulul Qur’an Diperingati 17 Ramadhan, Tepat pada Lailatul Qadar?
2
Hukum Shalat Tarawih Tapi Belum Shalat Isya, Penting untuk yang Suka Datang Telat
3
Syekh Wahbah Zuhaili: Ulama Produktif Abad 20 Berjuluk Imam Suyuthi
4
Hukum Jamaah dengan Imam yang Tidak Fashih Bacaan Fatihahnya
5
Literasi Digital NU Bali Ajak Masyarakat Tingkatkan Toleransi untuk Membangun Harmoni
6
Kultum Ramadhan: War Takjil Kaum Nonis, Bangun Keharmonisan di Tengah Keragaman
Terkini
Lihat Semua