Nasional

Menag Pimpin Sidang Isbat Awal Dzulhijah 1442 H Secara Daring Sabtu Sore

Sab, 10 Juli 2021 | 05:30 WIB

Menag Pimpin Sidang Isbat Awal Dzulhijah 1442 H Secara Daring Sabtu Sore

Menag Yaqut Cholil Qoumas (Foto: Kemenag)

Jakarta, NU Online

Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat (penetapan) awal Duzlhijah 1442 H, Sabtu (10/7/2021). Berbeda dengan sidang-sidang isbat sebelumnya, kali ini Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas rencananya akan memimpin sidang isbat secara dalam jaringan (daring) dari kediamannya, di Rumah Dinas Menteri Agama, Komplek Menteri Widya Chandra, Jakarta. 

 

"Karena masih dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat, maka sidang isbat nanti sore, seluruhnya akan dilakukan secara daring. Bapak Menteri Agama akan memimpin dari kediamannya di Widya Chandra," tutur Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Moh Agus Salim, di Jakarta. 

 

Dikatakan Agus, seperti biasa, sidang isbat tetap melibatkan sejumlah unsur masyarakat. Mulai dari Duta Besar Negara Sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), pimpinan ormas Islam, dan sebagainya. "Mereka semua telah diundang, dan akan untuk mengikuti sidang isbat melalui aplikasi pertemuan dalam jaringan," ungkap Agus. 

 

"Selain via Zoom, bisa juga disaksikan pada channel Youtube Kemenag RI dan BimasIslam TV. Kami juga bekerja sama dengan TVRI untuk menjadi TV Pool. Media yang ingin menyiarkan sidang isbat awal Dzulhijah bisa berkoordinasi dengan TVRI," paparnya.

 

Agus menjelaskan, pelaksanaan sidang isbat akan terbagi dalam tiga tahap. Sesi pertama dimulai pukul 17.00 WIB, berupa pemaparan posisi hilal awal Dzulhijah 1442 H oleh Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin. 

 

"Sesi kedua, dimulai setelah Magrib dan dipimpin oleh Menag secara daring dengan peserta terbatas atau tidak untuk umum. Sidang diawali dengan penyampaian laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal dari sejumlah titik di Indonesia," ungkapnya.

 

"Dan sesi ketiga, Menteri Agama mengumumkan hasil sidang isbat 1 Dzulhijah sekaligus Idul Adha 1442 H secara telekonferensi pers yang disiarkan langsung oleh TVRI sebagai TV Pool dan live streaming medsos Kemenag," pungkasnya.

 

Sementara itu, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) telah melakukan hisab (perhitungan ilmu falak) terhadap hilal awal Dzulhijjah 1442 H. Perhitungan ini menggunakan sistem hisab jama’i (tahqiqy tadqiky ashri kontemporer) khas Nahdlatul Ulama.


Hasil hisab tersebut menunjukkan bahwa hilal di seluruh Indonesia telah memenuhi kriteria imkanurrukyah dan kemungkinan hilal dapat terlihat, sebesar 2 derajat. Artinya, ada kemungkinan hilal tersebut dapat terpantau.


Hasil perhitungan pada Sabtu (10/7) bertepatan dengan 29 Dzulqa’dah 1442 H menunjukkan, ketinggian hilal berada pada 3 derajat 12 menit 15 detik dengan ijtimak atau konjungsi terjadi pada Sabtu (10/7) pukul 08:15:38 WIB. Hal ini berdasarkan markaz nasional di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Nomor 164 Jakarta Pusat dengan koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT.

 

Editor: Kendi Setiawan