Nasional

Menerjemahkan Semangat Sumpah Pemuda dalam Tantangan Masa Kini 

Ahad, 29 Oktober 2023 | 13:00 WIB

Menerjemahkan Semangat Sumpah Pemuda dalam Tantangan Masa Kini 

Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (PP GP) Ansor, Adung Abdul Rochman, memaparkan pentingnya semangat Sumpah Pemuda dalam konteks Indonesia saat ini (Foto: dok GP Ansor)

Jakarta, NU Online
Semangat Sumpah Pemuda menjadi tonggak bersejarah yang masih relevan dalam konteks Indonesia saat ini. Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada tanggal 28 Oktober 1928 menggambarkan semangat nasionalisme dan perjuangan dalam meraih kemerdekaan dari penjajahan. 

 

Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (PP GP) Ansor, Adung Abdul Rochman, memaparkan pentingnya semangat Sumpah Pemuda dalam konteks Indonesia saat ini. Adung menekankan bahwa Sumpah Pemuda tidak hanya mencerminkan cara pemuda untuk memahami tantangan zamannya, tetapi juga bagaimana meresponsnya dengan tekad untuk menciptakan perubahan yang lebih baik.

 

"Semangat Sumpah Pemuda masih relevan hingga hari ini. Hal ini menghasilkan nasionalisme, rasa senasib sepenanggungan, keinginan untuk bersatu, merdeka, dan mengubah kondisi menjadi lebih baik," ujarnya kepada NU Online, Jumat (27/10/2023).

 

Namun, ia juga menyadari bahwa tantangan yang dihadapi oleh pemuda hari ini berbeda dengan generasi sebelumnya. Adung menggambarkan bagaimana perkembangan teknologi informasi, digitalisasi, dan media sosial telah mengubah dinamika kehidupan masyarakat, yang pada gilirannya menuntut pemuda untuk memahami masalah-masalah baru dan meresponsnya secara bersama-sama. 

 

Dalam era yang lebih terbuka dan demokratis, ia menilai pemuda memiliki kesempatan lebih luas untuk berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan masyarakat.


“Sekarang ini kita menghadapi suatu tantangan era di mana zaman yang memang sudah sangat berubah. Jadi, dengan kemajuan teknologi informasi, digitalisasi dan lain-lainnya, kita sebagai pemuda harus bisa memahami masalah dan tantangan kita, kemudian meresponnya secara bersama untuk merancang masa depan yang lebih baik,” paparnya. 


Adung juga menyoroti tanggung jawab besar yang melekat pada pemuda hari ini. Dengan platform media yang luas dan akses yang mudah, penting bagi pemuda untuk menggunakan hak berbicara mereka secara bertanggung jawab. 

 

"Instrumen untuk berperan itu menjadi sangat luas dan terbuka. Dulu mungkin kita mengalami fase-fase di mana peran kita dibatasi. Dengan era yang bebas dan demokratis hari ini dan disertai perkembangan media komunikasi dan informasi yang sudah sangat maju yang tidak ada fenomena seperti ini di masa lalu, itu membuat kita ini bisa berperan lebih luas dan lebih banyak,” jabar dia. 

 

"Tantangannya adalah bagaimana peran itu secara dengan cita-cita yang baik, tujuan yang baik, dan bertanggung jawab terhadap kemaslahatan bangsa," imbuh Koordinator Staf Khusus Menteri Agama itu.

 

Ia juga mendorong pemuda untuk memiliki kontrol diri dan mempertimbangkan dampak dari setiap pendapat yang disampaikan, karena setiap tindakan dapat memengaruhi arah perubahan di masyarakat. Semangat Sumpah Pemuda tetap menjadi panduan dalam menjawab tantangan zaman dengan fokus pada tujuan yang baik dan kemaslahatan bangsa.

 

“Peluangnya terbuka. Tantangannya adalah bagaimana kita bertanggung jawab atas sikap kita. Kita menjadi lebih harus berhati-hati di dalam menyampaikan pikiran pendapat karena platform-nya tersedia sangat luas di mana semua orang dapat berbicara, karena itu harus ada self filter dari pemuda untuk berperan secara tanggung jawab tadi,” tutup dia.