Nasional

MPR Dorong PMP Kembali Diajarkan di Sekolah

Ahad, 15 Desember 2019 | 14:45 WIB

MPR Dorong PMP Kembali Diajarkan di Sekolah

Anggota MPR RI Syaifullah Tamliha (berdiri) saat mengisi ‘Sosialisasi 4 Pilar’ di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Ahad (15/12) sore (Foto: NU Online/A Rahman Ahdori)

Jakarta, NU Online
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI mendorong mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) kembali diajarkan di sekolah dan madrasah. MPR menilai kehadiran mata pelajaran PMP tersebut penting untuk melawan arus ideologi transnasional yang terus mengalami peningkatan.

Selain PMP yang harus kembali dipelajari siswa, MPR menginginkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI memperkuat pelajaran Sejarah Bangsa Indonesia (SBI). Menurut MPR, komitmen berbangsa dan bernegara anak bangsa dapat lahir dan dipengaruhi oleh apa yang ia pelajari di sekolah dan madrasah.
 
"Kita mendorong agar Pendidikan Moral Pancasila (PMP) yang pernah diajarkan di zaman Orde Baru itu bisa kembali dihidupkan. Kemudian juga Sejarah Bangsa Indonesia (SBI), agar generasi muda kita terutama yang milenial mengerti tentang ideologi negaranya termasuk ideologi untuk dirinya sendiri," kata Anggota MPR RI Syaifullah Tamliha ditemui NU Online seusai mengisi ‘Sosialisasi 4 Pilar’ di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Ahad (15/12) sore. 

Ia menuturkan, dengan penguatan ideologi kebangsaan di dunia pendidikan maka semua tantangan global bisa dihadapi. Selama ini kata dia, golongan kaum milenial membutuhkan sentuhan ideologi negara sebab nasionalisme kalangan anak muda terus mengalami kemerosotan. 
 
Hal itu dapat dibuktikan dari banyaknya pelajar yang sepakat dengan sistem khilafah. Bahkan, pelajar tersebut enggan hormat kepada bendera karena dinilai akan merusak akidahnya. 
 
MPR RI, ungkapnya, terus berkoordinasi dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Kemendikbud untuk membahas realisasi pengautan ideologi di Sekolah. Syaifullah menginginkan semua pemangku kebijakan di pemerintahan untuk serius memperkuat ideologi negara yakni Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bineka Tunggal Ika.
 
"Ini kan belum (terealisasi) saat ini BPIP sedang menggodog dengan Kemedikbud. Idologi anak muda kita kondisinya memprihatinkan. Generasi muda kita semakin tidak mengerti tentang ideologi bangsanya sendiri. Makanya  kalau mereka diberikan penguatan ideologi Pancasila mereka juga akan kuat dan hebat," tuturnya. 
 
Kontributor: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Kendi Setiawan