Nasional

Mudik Gembira Bareng PBNU, Bantu Ringankan Ongkos Pulang ke Kampung Halaman

Kam, 4 April 2024 | 14:30 WIB

Mudik Gembira Bareng PBNU, Bantu Ringankan Ongkos Pulang ke Kampung Halaman

Para pemudik bersiap pulang ke kampung halamannya masing-masing. Mereka ikut program Mudik Bareng PBNU-Kemenag, Kamis (4/4/2024) di Masjid Istiqlal Jakarta. (Foto: NU Online/Patoni)

Jakarta, NU Online

Beberapa kelompok orang yang berjalan secara bergerombol mulai terlihat ramai di pintu 2 Al-Ghaffar Masjid Istiqlal Jakarta. Mereka hendak menuju titik kumpul mudik 2024 bareng PBNU-Kemenag. Beriringan dengan keluarga, mereka menenteng berbagai bawaan mulai dari koper dan tas. Beberapa memanggul dus ukuran besar di pundak.


Harapan bertemu keluarga di kampung halaman membuncah. Para pemudik datang dari Jabodetabek dengan berbagai latar belakang.


Syukron (41), pemudik tujuan Comal, Pemalang, Jawa Tengah mengungkapkan kegembiraannya mengikuti pulang kampung bareng bertajuk Mudik Bareng Gus Men tersebut. Sebab program ini tentu membantu meringankan ongkos untuk pulang ke kampung halaman. 


"Mudik gratis seperti ini sangat membantu bagi kami, meringankan ongkos mudik yang tidak murah apalagi membawa keluarga besar," ujar pria yang tinggal di Cakung, Jakarta Timur itu, Kamis (4/4/2024) di area Masjid Istiqlal Jakarta.


Dia melihat fasilitas yang disediakan panitia bagus. Mulai dari kondisi mobil, posko kesehatan, dan petugas yang siap sedia melayani.


"Tahun ini lebih tertata, bus juga dalam kondisi baik. Semoga tidak ada halangan karena tahun lalu kami ikut mudik AC bus mati," ungkap Syukron.


Senada, Siti Sholehah (51) pemudik tujuan Pekalongan menjelaskan bahwa mudik bareng selalu mendatangkan kegembiraan tersendiri bagi dirinya dan keluarganya.


"Ringan ongkos, makasih banyak. Pokoknya program begini jangan sampai berhenti," harap dia yang sudah dua tahun ini mengikuti mudik gratis.


Sardani (46) menegaskan, mudik gratis dari tahun ke tahun pelayanannya semakin bagus. 


"Terima kasih banyak, untuk penjual ayam keliling seperti saya sangat membantu," ucap Sardani.


Dia datang di Masjid Istiqlal dari Bekasi, Jawa Barat. Dia mudik ke Purwokerto, Jawa Tengah. Mudik gratis ia ikuti sejak tahun 2018.


"Diteruskan (program mudik gratis) biar beban masyarakat ringan yang penting pelayanannya bagus, pasti banyak peminatnya," tandas Sardani.


Senada, Bahar Maksum (65), pemudik tujuan Situbondo, Jawa Timur yang mengungkapkan bahwa program mudik gratis sangat bermanfaat.


Karena, menurut pensiunan wartawan ini, ongkos mudik semakin tahun tidak murah. Bahar yang mengikuti mudik gratis sejak 2015 ini memberikan pesan kepada sesama pemudik agar perjalanan lancar dan aman.


"Ikuti segala arahan dan ketentuan dari panitia," ujar Bahar yang tinggal di Cipayung, Jakarta Timur seraya berharap agar tujuan mudik perlu diperluas ke berbagai daerah karena sangat bermanfaat.


Muhammad Yasin (26), petugas satuan pengamanan Masjid Istiqlal turut memberikan imbauan kepada para pemudik untuk menjadi kondisi aman dan kondusif, apalagi di area masjid nasional.


"Barang-barang bawaannya dijaga. Jangan lupa juga sediakan obat-obatan bagi yang punya keluhan penyakit," ucap dia.


Koordinator Mudik Bareng Gus Men Timbul Pasaribu menuturkan bahwa bus yang dikoordinasi oleh PBNU di Masjid Istiqlal berjumlah 15 bus, jumlah ini belum termasuk bus yang diberangkatkan di depan Gedung PBNU pada hari yang sama yaitu Kamis (4/4/2024). Jumlah penumpang di setiap bus mencapai 45 orang.


Timbul menjelaskan ada 12 tujuan mudik 2024 yaitu Jawa Barat (Bandung, Garut, Tasikmalaya, Banjarnegara, Ciamis, Cilacap), Jawa Timur (Probolinggo via Pasuruan), Jawa Timur (Madiun via Ngawi), Jawa Timur (Surabaya via Gresik atau Pantura), Jawa Timur (Surabaya via Jombang atau Jalur Selatan)


Kemudian Jawa Tengah (Rembang via Semarang - Demak - Kudus), Jawa Tengah (Semarang via Batang - Pekalongan), Jawa Tengah (Wonogiri via Sukoharjo), Jawa Tengah (Solo), Jawa Tengah (Tegal), Yogyakarta (Via Purwokerto - Kebumen - Yogyakarta), Lampung (Jakarta-Lampung).