Nasional

Mulai Ahad, Perhatikan Tata Cara Puasa Muharram

Rab, 3 Agustus 2022 | 12:40 WIB

Mulai Ahad, Perhatikan Tata Cara Puasa Muharram

Perhatikan tata cara puasa Muharram

Jakarta, NU Online 
Umat Islam disunnahkan untuk melakukan puasa pada bulan Muharram, khususnya di tanggal 9, 10, dan 11. Tiga tanggal tersebut pada tahun 1444 H ini bertepatan dengan hari Ahad (7/8/2022) hingga Selasa (9/8/2022).


Dalam menjalankan ibadah puasa Muharram itu, perlu diperhatikan lima langkah tata caranya sebagaimana dilansir NU Online dalam Panduan Puasa Muharram: Tata Cara, Hukum, dan Keutamaannya.

1. Niat puasa Muharram

Sebagaimana ibadah lainnya, puasa Muharram juga wajib diawali dengan niat. Niat ini boleh secara umum maupun khusus puasa 10 hari awal Muharram, puasa Tasu’a, puasa Asyura, dan puasa 11 Muharram.


Niat puasa secara umum dapat dilakukan dengan niat puasa mutlak, seperti: “Saya niat puasa,” atau dengan cara yang lebih baik sebagai berikut. 


نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى 


Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi taâlâ


Artinya, “Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’âlâ.”


Niat puasa Tasu’a, 9 Muharram, secara lengkap:


 نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى 


Nawaitu shauma Tâsû’â-a lilâhi ta’âlâ


Artinya, “Saya niat puasa Tasu’a karena Allah ta’âlâ.”


Niat puasa Asyura, 10 Muharram, secara lengkap:


 نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى 


Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ.


Artinya, “Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ.”


Niat ini harus diucapkan di dalam hati dan sunnah juga diucapkan dengan lisan. Niat ini harus dilakukan pada malam hari, sejak terbenamnya matahari hingga terbit waktu fajar.


Meskipun demikian, niat puasa Muharram juga boleh dilakukan pada pagi hingga siang sebelum masuk waktu zawâl (saat matahari tergelincir ke barat), dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh.

 

2. Makan sahur

Sebagaimana puasa wajib Ramadhan dan puasa sunnah lainnya, puasa Muharram juga disunnahkan untuk makan sahur terlebih dahulu di waktu menjelang waktu Subuh tiba, atau imsak.


3. Melaksanakan puasa 

Setelah niat dan sahur, tibalah ibadah intinya yaitu berpuasa dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan, minum dan semisalnya.


4. Menjaga dari yang membatalkan pahala puasa

Tidak cukup bagi seseorang berpuasa dengan hanya menjaga diri dari perkara yang membatalkan puasa, seperti makan atuapun minum. Lebih dari itu, seorang Muslim juga dituntut agar lebih menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa. Hal ini sebagaimana disabdakan Rasulullah saw “Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan.” (HR an-Nasa’i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra).


5. Segera berbuka

Saat waktu Maghrib tiba, seorang yang menjalani puasa Muharram disunnahkan untuk segera berbuka puasa.


Pewarta: Syakir NF
Editor: Syamsul Arifin