Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mengeluarkan data hisab hilal awal Muharram 1444 H. Data hisab ini telah dihitung dengan metode perhitungan ilmu falak terhadap hilal awal Muharram 1444 H dengan menggunakan sistem hisab jama’i (tahqiqy tadqiky ashri kontemporer) khas Nahdlatul Ulama. Perhitungan ditujukan untuk Jumat Legi 29 Dzulhijjah 1443 H.
Hilal awal Muharram 1444 H saat ini sudah berada di atas ufuk, yakni tepatnya +6 derajat 58 menit 19 detik dan lama hilal 31 menit 33 detik, dengan markaz Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT. Sementara konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Jumat Legi 29 Juli 2022 pukul 00:53:41 WIB.
Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 18 derajat 40 menit 06 detik utara titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 22 derajat 25 menit 08 detik utara titik barat.
Adapun kedudukan hilal berada pada 3 derajat 45 menit 02 detik utara matahari dalam keadaan miring ke utara dengan elongasi 8 derajat 09 menit 55 detik.
Baca Juga
Menelisik Histori Muharam dan Hijriyah
Berdasarkan metode falak yang sama pula, maka diketahui parameter hilal terkecil terjadi di Kota Merauke Provinsi Papua dengan tinggi hilal mar’i 5 derajat 51 menit, dengan elongasi hilal haqiqy 7 derajat 17 menit dan lama hilal di atas ufuk 26 menit 50 detik. Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga Provinsi Aceh dengan tinggi hilal mar’i 7 derajat 59 menit, elongasi hilal haqiqy 8 derajat 35 menit, dan lama hilal di atas ufuk 35 menit 10 detik.
Dari data tersebut, dapat diketahui, bahwa hilal awal bulan Dzulhijjah 1443 H ini sudah berada di atas kriteria Imkanurrukyah (kemungkinan hilal dapat terlihat) yang ditetapkan Menteri-menteri Agama Brunai Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS), yakni tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Hal ini berarti hilal mungkin dapat terlihat.
Dengan begitu, awal Muharram 1444 H kemungkinan pada Sabtu, 30 Juli 2022 M. Namun meskipun demikian, umat Islam Indonesia harus tetap menunggu hasil rukyatul hilal yang akan dilaksanakan pada Jumat, 29 Juli 2022.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Syamsul Arifin
Terpopuler
1
Pertemuan KH Hasyim Muzadi dengan Komandan Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah
2
Kisah Imam Ghazali Berguru kepada Tukang Sol Sepatu
3
Masyarakat Muslim, Normalisasi Israel, dan Penjajahan Palestina
4
Presiden Prancis Serukan Penghentian Pengiriman Senjata ke Israel, Begini Respons Netanyahu
5
Berdayakan Ekonomi Masyarakat Kelas Bawah, LAZISNU Cilacap Gelar Pelatihan Pembuatan Tas Anyaman
6
Cara Mengingatkan Anak yang Berisik ketika Khutbah Jumat
Terkini
Lihat Semua