Nasional

Muslimat NU Bentuk Perempuan yang Mampu Manfaatkan Potensi  Lokal

Sab, 27 Juli 2019 | 09:30 WIB

Muslimat NU Bentuk Perempuan yang Mampu Manfaatkan Potensi  Lokal

Pengurus Muslimat NU mengadakan pelatihan di Pontianak

Jakarta, NU Online 
Pimpinan Pusat Muslimat NU berupaya membentuk perempuan yang memiliki wawasan tentang kebijakan pembangunan desa serta mampu memanfaatkan potensi lokalnya masing-masing. Upaya itu dikemas melalui pelatihan Kader Perempuan Penggerak Desa di Hotel Grand Mahkota, Pontianak, Kalimanatan Barat, 24-27 Juli.  
 
Ketua II Pimpinan Pusat Muslimat NU Nyai Hj Nur Hayati Said Aqil Siroj mengatakan, kegiatan tersebut merupakan upaya agar perempuan memiliki usaha ekonomi produktif potensi lokal yang berdampak pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan keluarga, sehingga dapat mengurangi animo untuk menjadi pekerja buruh migran. 

“Ini merupakan upaya Muslimat untuk mengurangi perempuan yang bekerja di luar negeri,” katanya ketika dihubungi NU Online dari Jakarta, Jumat (26/7). 

Karena itu, kata istri Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj ini, kegiatan tersebut diadakan di daerah yang memiliki jumlah buruh migran perempuan ke luar negeri yang cukup tinggi. Pesertanya pun rata-rata yang pernah bekerja di luar negeri. 

Menurut dia, sebelum melaksanakan kegiatan tersebut, Muslimat melakukan penelitian tentang potensi lokal yang bisa dimanfaatkan para perempuan di tempatnya masing-masing. 

Misalnya, kata dia, di Kalimantan Barat memiliki sumber daya alam sangat potensial untuk dimanfaatkan. Berdasarkan penelitian Muslimat, di Kabupaten Kubu Raya memiliki potensi untuk kerajinan anyaman. 

“Untuk peserta dari Kubu Raya diajarkan menganyam dari akar keladi yang tersedia di hutan, mengambil di sana, kemudian ada yang dibuat jadi anyaman untuk parcel, tempat bunga. Di kabupaten lain, ada banyak tumbuh tanaman obat-obatan seperti kunyit, jahe. Mereka diberi pelatihan untuk membuat jamu. Kabupaten lain, diajarkan menenun. Jadi tergantung potensi yang ada,” jelasnya.  

Setelah kegiatan itu, lanjut Nyai Nurhayati, Muslimat akan melakukan pemantauan perkembangan peserta. Kemudian akan diadakan evaluasi untuk membahas dan menilai sejauh mana perkembangan peserta setelah mendapatkan pelatihan. 

Kegiatan serupa itu, telah dilakukan Muslimat NU di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan akan diadakan di beberapa daerah lagi seperti di Indramayu, Jawa Barat. (Abdullah Alawi)