Nasional

Pandemi Covid-19 Momentum Bangkitnya Ekonomi Islam di Asia Tenggara 

Kam, 20 Agustus 2020 | 08:30 WIB

Pandemi Covid-19 Momentum Bangkitnya Ekonomi Islam di Asia Tenggara 

Ilustrasi ekonomi syariah. (NU Online)

Jakarta, NU Online

Asosiasi Professor Departemen Ekononik, Sekolah Tinggi Administrasi Bisnis dan Akuntansi, Universitas Negeri Mindanao, Kota Marawi, Filipina Profesor Sahraman Hadji Latif mengatakan Covid-19 menjadi momentum bangkitnya Ekonomi Islam di Asia Tenggara terutama Indonesia dan Philipina. 


Kata dia, kebijakan pemerintah Indonesia dan Philipina memiliki kemiripan dalam merespons Covid-19. Kebijakan itu, lanjutnya, selaras dengan konsep ekonomi Islam yang menjadikan aset sebagai program utama.


Ia menjelaskan, tidak hanya soal aset konsep ekonomi Islam yang mulai terlihat di Indonesia dan Philipina yakni fokus pada kegiatan-kegiatan produktif seperti pemberdayaan pelaku UMKM. Hal inilah yang sebenarnya tertera jelas pada kaidah Ekonomi Islam yang banyak dipelajari umat Muslim. 


“Selanjutnya, sektor riil dalam penerapan konsep ekonomi Islam ini juga menjadi penunjang utama dengan sistem bagi hasil dan pinjaman modal usaha tanpa bunga,” ucap Profesor Sahraman D. Hadji Latif saat menjadi narasumber utama pada diskusi daring Seri Ekonomi Islam dengan tema Peran Ekonomi Islam Pada Masa Krisis Ekonomi Covid-19 di Asia Tenggara, Rabu (19/8) kemarin. 


Dalam pemaparannya, Sahraman menegaskan, krisis ekonomi telah dialami oleh banyak negara. Saat krisis itu, UMKM menjadi sektor penting untuk digerakan oleh masyarakat karena terbukti mampu menyelamatkan negara dari masalah krisis.  


Kemudian, pelaku UMKM saat ini bisa beradaptasi dengan dunia digital dalam memasarkan produknya. Paling penting cara pengambilan keuntungan yang ada pada UMKM tersebut harus diperhatikan, jangan sampai memberatkan konsumen sebab konsep Ekonomi Islam mengutamakan kemaslahatan terhadap konsumen. 


“Langkah ini dilakukan bukan hanya oleh para pelaku usaha di Indonesia saja, tetapi juga di Filipina. Terlebih di Filipina yang selama masa pandemi Covid-19 ini telah melakukan empat kali lockdown sehingga para pelaku usaha harus melakukan usahanya secara online jika ingin tetap berusaha,” katanya. 


Sementara itu, Pembina LPL, KH Ali Ghozi mengatakan, Islam merupakan agama rahmatan lil 'alamain, rahmat bagi semesta alam. Islam menerapkan konsep bukan hanya untuk orang Islam termsuk soal konsep berdagang. Kata dia, Islam menjadikan umat manusia di muka bumi sebagai sasaran pemberlakukan konsep tersebut.  


“Termasuk dalam sistem ekonomi Islam yang juga menjadi rahmat bagi siapa saja, terlebih di masa pandemi Covid-19 yang bukan saja menjadi krisis kesehatan tetapi sudah menjadi krisis ekonomi terutama menimpa kawasan Asia Tenggara,” ujarnya. 


Pewarta: Abdul Rahman Ahdori

Editor: Fathoni Ahmad