Nasional

PBNU Harapkan Pemilu 2024 Berjalan Rileks

Rab, 4 Januari 2023 | 12:45 WIB

PBNU Harapkan Pemilu 2024 Berjalan Rileks

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Ketua KPU Hasyim Asy'ari (kanan ke kiri) saat bertemu di gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Rabu (4/1/2023). (Foto: NU Online/Syakir NF)

Jakarta, NU Online 
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengharapkan Pemilu 2024 dapat berjalan dengan rileks. Hal itu disampaikan saat menerima kunjungan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) di gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Rabu (4/1/2023).


“Jadi kita berharap Pemilu 2024 ini jadi Pemilu yang lebih rileks, Pemilu yang tidak pakai baper-baperan istilah teman-teman KPU, yang tidak pakai menghalalkan darahnya orang segala macam,” katanya.


Sebab, Pemilu merupakan diskusi antara sesama bangsa untuk menentukan masa depan yang lebih baik bagi semuanya. “Lebih rileks bahwa kita ini sedang berdiskusi dengan sesama saudara sebangsa untuk mencari jalan bagi masa depan yang lebih baik untuk semua orang,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.


Harapan tersebut sangat mungkin terwujud sejalan dengan adanya gagasan Pemilu serentak. Menurutnya, hal tersebut dapat meminimalisasi ketegangan yang terjadi di antara para peserta dan pemilih.


“Ini untuk mengurangi ketegangan di antara para kompetitor yang terlibat karena akan terjadi konfigurasi yang saling bertukar di berbagai tingkatan pemilu dan juga di daerah berbeda,” ujarnya.


Sebab, antara satu pihak dan pihak lain tidak ada pertarungan yang absolut. Hal ini dimungkinkan mengingat di satu daerah mereka tidak bergabung, tetapi di daerah lain berkoalisi. “Di satu sisi mereka bisa berhadap-hadapan sebagai pihak berbeda, di tempat lain, bergabung dalam satu koalisi dan sebagainya,” jelas Gus Yahya.


Karenanya, ia berharap NU juga dapat memberikan sumbangan penting dalam membangun tradisi demokrasi yang rasional dan lebih baik. “Mudah-mudahan NU nanti bisa menyumbangkan sesuatu yang berarti dalam proses ini khususnya dalam membangun tradisi demokrasi yang lebih baik,” ujarnya.


Dalam rangka mewujudkan Pemilu yang rileks itu pula, PBNU dan KPU akan membangun kerja sama. Gus Yahya menekankan kerja sama yang akan dibangun menitikberatkan pada pendidikan politik bagi warga. “Ada pemikiran menggalang kerja sama yang fokusnya saya kira nanti lebih banyak pada soal pendidikan politik untuk warga, ditambah dengan kerja sama yang lebih luas,” katanya.


Ketua KPU Hasyim Asy’ari juga mengaku bahwa KPU tidak bisa sendiri dalam menyelenggarakan Pemilu. Karenanya, ia membutuhkan dukungan dari PBNU untuk mewujudkan Pemilu yang damai dan lancar.


 “Untuk meningkatkan kualitas layanan kepada pemilih dan peserta Pemilu, kami mohon dukungan, bantuan, dan juga mohon doa kepada pimpinan PBNU supaya ini semua bisa berjalan dengan baik, lancar, damai sebagaimana kita rumuskan bersama-sama dan sepakati bersama-sama,” katanya.


Pewarta: Syakir NF
Editor: Syamsul Arifin