Nasional HARI SANTRI 2020

PBNU: Santri Harus Menangkan Pertarungan Global dan Ambil Peran Strategis

Kam, 22 Oktober 2020 | 04:40 WIB

PBNU: Santri Harus Menangkan Pertarungan Global dan Ambil Peran Strategis

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online

Santri sebagai salah satu bibit unggul bangsa Indonesia mengemban peran dan tugas yang tidak mudah di tengah pertarungan global, kecanggihan teknologi, dan krisis identitas.

 

Di sini santri diharapkan tidak hanya berperan di sektor-sektor pinggiran, tetapi juga mengambil peran aktif pada sektor-sektor strategis kehidupan bangsa, baik di bidang pemerintahan, industri, bisnis, ekonomi, kesehatan, sains, media, teknologi informasi, sosial-budaya, maritim, agraria, dan lain-lain.


Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menegaskan hal tersebut dalam salah satu poin pernyataan resmi PBNU menyambut Hari Santri 2020. Mengambil peran strategis telah dilakukan para santri dan ulama pesantren ketika berhasil berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia sekaligus mengisinya dengan berbagai pembangunan berkualitas.


“Santri hari ini dan Santri di masa yang akan datang harus mampu menjawab tantangan zaman. Santri diharapkan mampu memenangkan pertarungan global, mengambil peran strategis dan mendedikasikan diri untuk senantiasa siap berkorban dan memiliki kecintaan terhadap tanah air yang tinggi serta mampu mewujudkan kemandirian Indonesia dengan daya saing yang tinggi," tegas Kiai Said, Rabu (21/10).


Menurutnya, santri juga terbukti efektif menjadi penggerak pembangunan yang mendinamisasi kehidupan masyarakat sekaligus mampu bertindak sebagai penjaga persatuan dalam kebinekaan yang sangat harmonis.


“Santri tidak hanya mampu mengaji tetapi dituntut untuk mampu menguasai berbagai bidang strategis, produktif dan progresif dalam berbagai hal serta mampu menampilkan model kepemimpinan nasional yang mengedepankan kepentingan bangsa,” ucap Kiai Said.


Dalam konteks Indonesia dan dunia yang sedang menghadapi pandemi ini, lanjutnya, santri harus mengambil peran untuk berjihad memberikan sumbangsih terbaiknya untuk membantu menaggulangi wabah covid-19.


Jika dulu, Fatwa resolusi jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy’ari dimaksudkan untuk melawan kolonialisme dan penjajahan, maka jihad hari ini adalah bersatu melawan wabah agar kita semua diberi keselamatan dan kesehatan.


“Sehingga ‘Santri Sehat, Indonesia Kuat’ menjadi  visi bersama untuk mengabdi pada Negeri, membangun, menjaga, dan merawat Ibu Pertiwi,” tutur Kiai Said.


Dalam peringatan Hari Santri 2020, kegiatan utama berupa pembacaan 1 Miliar Shalawat Nariyah, shalawat thibbil qulub, dan doa tolak bala’ dilakukan secara serentak oleh warga NU sedunia pada Kamis (22/10/2020) dimulai pukul 19.30 WIB.


“Ikhtiar batin tersebut diharapkan mampu membangkitkan semangat pengabdian kaum santri untuk negeri menuju Indonesia yang kuat, berdaulat, dan segera diberi keselamatan dari pandemi Covid-19,” tandas Kiai Said.


Pewarta: Fathoni Ahmad

Editor: Kendi Setiawan