Nasional

PBNU: Senjata Utama Bela Palestina adalah Kesatuan Arab

Sel, 11 Februari 2020 | 05:45 WIB

PBNU: Senjata Utama Bela Palestina adalah Kesatuan Arab

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Selasa (11/2).

Pada kesempatan tersebut, Kiai Said menyampaikan bahwa perjuangan untuk Palestina harus dilakukan mengingat hal tersebut merupakan amanat negara dan agama.

"Membela hak warga Palestina ini amanat negara dan agama juga. Harus kita bela dan perjuangkan," ujarnya.

Namun, Kiai Said menegaskan bahwa senjata utama dalam membela Palestina adalah kesatuan bangsa Arab.

"Walaupun senjata yang paling utama adalah negara Arab bersatu dulu. Senjata paling ampuh adalah kesatuan persatuan negara Arab," ujar Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah Ciganjur, Jakarta Selatan itu.

Ia mengapresiasi sikap tegas Menlu Retno yang senantiasa berjuang untuk kemerdekaan bangsa Palestina. "Bagaimanapun Ibu Menteri kita tidak pernah bosan membela Palestina," ujarnya.

Sementara itu, Retno Marsudi menyampaikan bahwa pertemuan tersebut fokus pada satu hal terkait Palestina, bahwa Indonesia konsisten terus menyuarakan perjuangan Palestina. "Kita terus konsisten pada titik ini," ujarnya.

Melihat perjuangan Palestina dari waktu ke waktu, menurutnya, akan lebih sulit. Namun, perjuangan tersebut merupakan perjuangan keadilan yang merupakan hal prinsip. "Saya kira masalah keadilan prinsip itu harus terus disuarakan," tegasnya.

Perempuan yang pernah menjadi duta besar Indonesia untuk Belanda itu juga mengapresiasi PBNU yang telah bersama berjuang menyuarakan keadilan untuk Palestina. Sebab, lanjutnya, perjuangan tidak bisa dilakukan sendirian karena tidak akan maksimal.

"Kita akan konsisten terus berjuang bersama, untuk Palestina. PBNU bersama kita membentengi, berjuang untuk Palestina. Perjuangan besar perlu kesatuan di antara kita," pungkasnya.

Pertemuan ini juga dihadiri oleh Ketua PBNU H Robikin Emhas, H Hanief Saha Ghafur, KH Aizuddin Abdurrahman, Sekretaris Jenderal H Ahmad Helmy Faishal Zaini, Wakil Sekretaris Jenderal Andi Najmi Fuadi dan Imam Pituduh.

Pewarta: Syakir NF
Editor: Fathoni Ahmad