Nasional

PBNU: TKI di Negara non-Muslim Lebih Dihargai

Sel, 24 April 2012 | 11:12 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, turut menyikapi terjadinya penembakan terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Terjadi ironi dalam kejadian tersebut, dimana TKI di negara non-Muslim dinilainya mendapatkan perlakuan yang lebih baik dibandingkan negara berpenduduk mayoritas Islam.<>

"Dengan berat hati saya sampaikan, bahwa TKI kita di negara non-Muslim justru mendapatkan perlakuan yang lebih baik. TKI di Hongkong dan Taiwan tidak pernah ada cerita ditembaki atau diperjualbelikan organ tubuhnya," ungkap Kiai Said di Jakarta, Selasa (24/4). 

Aksi penembakan terhadap TKI yang dilakukan polisi Diraja Malaysia juga dinilai oleh Kiai Said sebagai tindakan yang biadab, apapun latar belakang yang mendasarinya. 

"Kalaupun salah janganlah ditembaki. Salah memang harus ada hukumannya, tapi tidak harus ditembaki," tegas Kiai Said. 

Dikemukakan juga oleh Kiai Said, PBNU mendesak polisi Diraja Malaysia untuk menindak tegas anggotanya yang melakukan penembakan tersebut. Tindakan tegas berupa   hukuman wajib diberikan tidak hanya untuk menjaga hubungan baik dengan Indonesia, melainkan menjaga kredibilitas institusi kepolisian Malaysia tersebut. 

"Harus dihukum pelakunya. Ini bukan hanya untuk menjaga hubungan baik dengan Indonesia, tapi juga untuk nama baik Malaysia sendiri di forum internasional,"  tandas Kiai bergelar doktor lulusan Universitas Ummur Qura' Mekkah tersebut. 

PBNU juga mendesak pemerintah Indonesia menyampaikan protes keras terhadap Malaysia, untuk menekan kemungkinan terulangnya kejadian yang sama di waktu mendatang. 


Penulis: Emha Nabil Haroen