Nasional

Pemerintah Berharap Pekerja Migran Bisa Belajar dari Kasus Ety di Saudi

Sen, 6 Juli 2020 | 12:00 WIB

Pemerintah Berharap Pekerja Migran Bisa Belajar dari Kasus Ety di Saudi

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Ramdhani. (Foto: dok. istimewa)

Jakarta, NU Online

Pemerintah dalam hal ini Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Ramdhani bersyukur akhirnya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Ety binti Toyib yang terbebas hukuman mati di Arab Saudi akhirnya bisa dipulangkan. Dia meminta kepada seluruh TKI dan masyarakat Indonesia bisa belajar dari kasus Ety binti Toyib. 


Artinya bagi mereka yang sedang bekerja dan masyarakat yang ingin bekerja di di luar negeri tetap mengdepankan unsur waspada terhadap berbagai masalah yang akan terjadi. Selain itu ikuti semua prosedur yang diberlakukan pemerintah serta lakukan koordinasi dengan KBRI atau BP2MI secara intens. 


“Tentu kita harus mengambil hikmah dan pelajaran dari semua yang terjadi yang dialami TKI, itu paling penting. TKI yang sudah ke tanah air juga wajib untuk menyampaikan pengalaman selama bekerja hidup di negara orang lain,” kata Benny dihubungi NU Online, Senin (6/7). 


Ia menambahkan, data yang diterima BP2MI justru nama Ety binti Toyib tidak tercantum dalam daftar TKI yang pulang ke Tanah Air per hari ini. Meski begitu dia bersyukur akhirnya Ety binti Toyib bisa kembali ke Indonesia dalam keadaan sehat. 


Menurut Benny, terdapat 171 TKI yang hari ini pulang secara mandiri, mereka adalah para pelajar, mahasiswa dan WNI yang bekerja di Arab Saudi. Sementara Ety, kemungkinan besar masuk ke daftara tambahan dan diurus langsung oleh Kedubes. 


Pernyataan Benny Ramdani tersebut merespon informasi kepulangan Ety Toyyib Anwar, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia  yang selamat dari hukuman mati di Arab Saudi. Ety diselamatkan Nahdlatul Ulama (NU) melalui sumbangan Rp12,5 milliar NU Care-LAZISNU. 


Informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh, warga Kampung Cikareo, RT 01/02, Desa Cidadap, Kecamatan Cingambul, Majalengka, Jawa Barat ini akan tiba di Jakarta pada 16.05 sore ini. 


“Ety Toyyib Anwar, WNI asal Majalengka yang selamat dari hukuman mati, dijadwalkan akan tiba di Jakarta sore ini pukul 16.05 WIB,” tulis KBRI Riyadh dalam keterangan persnya. 


Proses memulangkan Ety ke Tanah Air tidak mulus, pasalnya, Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel harus melakukan diplomasi Penasehat Raja Salman, Pangeran Khalid al-Faisal Al Saud terlebih dahulu. 


Dengan berbagai upaya, akhirnya permintaan Agus Maftuh bersama Koordinator Perlindungan WNI KBRI Riyadh, Raden Arief, dan atase hukum Rinaldi Umar dikabulkan Pangeran Khalid al-Faisal yang juga menjabat Gubernur Makkah. 


Pewarta: Abdul Rahman Ahdori

Editor: Fathoni Ahmad