Nasional

Perempuan Dinilai Sulit Dipahami, Laki-laki Perlu Introspeksi Diri

Jum, 5 Agustus 2022 | 07:03 WIB

Perempuan Dinilai Sulit Dipahami, Laki-laki Perlu Introspeksi Diri

Ustadzah Falasifah, Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Tugurejo, Semarang, Jawa Tengah. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online

Sebagian laki-laki kerap menilai bahwa perempuan memiliki sifat dan sikap yang sulit dipahami. Penilaian tersebut lebih pada faktor lelaki yang tidak mau mengerti, sehingga mereka perlu mengintrospeksi diri agar terwujud keharmonisan.


Hal itu ditegaskan oleh Pengajar di Pondok Pesantren Al-Hikmah Tugurejo, Semarang, Jawa Tengah, Ustadzah Falasifah. Ia mengatakan bahwa salah satu penyebabnya ialah karena laki-laki tidak mau introspeksi dan bercermin dari dirinya sendiri.


"Laki-laki mungkin menganggap sulit memahami sikap perempuan yang bermacam-macam. Sebenarnya sederhana, seperti yang kita ketahui pada dasarnya cermin hanya akan memantulkan bayangan sesuai dengan apa yang ada dihadapannya. Begitu pula perempuan yang kepribadian, sikap, dan sifatnya akan sesuai dengan bagaimana dia diperlakukan," tutur Ustadzah Falasifah dalam tayangan YouTube NU Online, Kamis (4/8/2022).


Pada tayangan yang bertema Perempuan Cermin dari Laki-laki itu juga mengungkap cara jika laki-laki ingin mengetahui kepribadian dan karakternya maka dapat menjadikan perempuannya sebagai cermin.


"Tapi dalam hal ini cermin yang dimaksud adalah bukan dari segi materi atau fisik, melainkan lebih kepada kepribadian, akhlak dan semacamnya," tutur Falasifah.


Menurut dia, laki-laki yang mampu bersikap lembut akan menciptakan karakter perempuan yang lembut pula. Laki-laki yang memiliki sikap mudah bersahabat akan menjadikan perempuan berkarakter mudah berteman dengan siapa saja.


"Begitu pun sebaliknya, laki-laki yang suka bersifat kasar akan menimbulkan karakter perempuan yang keras. Apalagi laki-laki yang hidupnya tanpa aturan akan menjadikan perempuannya susah diatur juga," jelas dia.


Falasifah menegaskan, jika ada perempuan yang egois dan berkarakter buruk, maka jangan semata-mata melimpahkan semua kesalahan padanya. 


"Itu bisa dijadikan introspeksi bagi laki-laki bahwa perempuan menjadi cermin dari apa yang dilakukan laki-lakinya," ujar Falasifah.


Pada kesempatan yang sama ia berpesan kepada laki-laki yang berharap memiliki perempuan sholihah maka dapat memulai dari dirinya sendiri, karena perempuan akan mengikuti bagaimana dirinya.


"Teruntuk kaum perempuan jika kita mengharapkan laki-laki sholih maka jangan menyerah dalam berikhtiar dan harus tetap berani menentukan pilihan kepada laki-laki yang sholih. Karena darinya kita akan memantulkan banyak kebaikan," tandasnya.


Kontributor: Afina Izzati

Editor: Fathoni Ahmad