Pernah Dibela, Warga Kendeng dan Budiman Sudjatmiko Siapkan Testimoni di Haul Gus Dur
Rabu, 14 Desember 2022 | 21:00 WIB
Aru Lego Triono
Penulis
Jakarta, NU Online
Agenda Haul Ke-13 Gus Dur di Ciganjur, pada Sabtu, 17 Desember 2022, akan ada testimoni yang disampaikan oleh sejumlah pihak yang pernah dibela oleh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) semasa menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 1984-1999.
“Nanti ada testimoni dari kelompok-kelompok masyarakat yang dulu dalam lintasan sejarah pernah berada pada situasi menjadi mustadhafin (kaum lemah) dan dibela oleh Gus Dur atas nama Ketua Umum PBNU,” kata Alissa, ditemui NU Online di Pojok Gus Dur Gedung PBNU Jakarta, Rabu (14/12/2022).
Alissa menyebutkan dua orang yang pernah dibela Gus Dur dan akan menyampaikan testimoni dalam acara Haul Ke-13 Gus Dur itu. Dua orang itu adalah Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) Gunretno dari Sedulur Sikep dan Aktivis Budiman Sudjatmiko.
“Masyarakat Kendeng itu dibela oleh Gus Dur ketika melawan industri semen yang akan masuk menghancurkan kehidupan di sana,” ucap Alissa yang juga Ketua PBNU itu.
“Lalu, ada Budiman Sudjatmiko yang dulu ketika tragedi (kerusuhan) 27 Juli (Kudatuli 1996). Itu ketika terjadi kerusuhan waktu itu, larinya ke PBNU dan minta tolong perlindungan Gus Dur,” imbuh Alissa.
Menurut Alissa, para tokoh atau pihak yang menyampaikan testimoni dalam Haul Ke-13 Gus Dur itu akan memperlihatkan betapa NU kerap menjadi tulang punggung Indonesia dan berperan dalam aksi nyata di tengah masyarakat tertindas.
Selain Budiman dan Gunretno, akan ada testimoni dari Nyai Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid yang akan berkisah menjadi istri dari seorang Gus Dur saat berperan sebagai Ketua Umum PBNU.
Tak hanya itu, Haul Ke-13 Gus Dur akan dimeriahkan dengan penampilan monolog dari putri bungsu sekaligus Sekretaris Lesbumi PBNU Inayah Wulandari Wahid.
Tema Gus Dur dan Pembaharuan NU
Alissa Wahid juga menjelaskan maksud dari tema yang diangkat dalam Haul Ke-13 Gus Dur yaitu Gus Dur dan Pembaharuan NU.
Ia mengatakan, tema ini berkaitan dengan Peringatan Hari Lahir (Harlah) 1 Abad NU yang akan jatuh pada 16 Rajab 1444 atau bertepatan pada 7 Februari 2023 mendatang.
Tema itu merupakan usulan dari Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH A Mustofa Bisri (Gus Mus) yang menjadi teman seperjuangan Gus Dur di NU.
Gus Mus dan Gus Dur bersama para kiai senior, kata Alissa, memiliki perjuangan yang sama. Di antaranya saat menggarap khittah 1926 dan merumuskan tentang penerimaan NU terhadap Pancasila.
“Kiai Mustofa Bisri menyatakan bahwa apa yang dilakukan Gus Dur pada waktu itu (di NU) adalah sebuah pembaharuan. Itulah yang menjadi tema Haul Gus Dur tahun 2022 ini,” kata Alissa.
Oleh karena tema yang diangkat adalah pembaharuan NU, maka yang akan banyak bicara dan diundang dalam Haul Ke-13 Gus Dur adalah para tokoh NU.
Pada gelaran haul nanti, akan ada pembacaan tahlil untuk Gus Dur yang dipimpin oleh Katib Aam PBNU KH A Said Asrori. Tahlil ini akan diikuti oleh seluruh santri dari pesantren-pesantren yang memiliki sejarah ke-NU-an pada masa kepemimpinan Gus Dur.
Kemudian, Gus Mus akan berefleksi tentang perjalanan yang ditempuh saat membersamai Gus Dur di PBNU. Adapun Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang memiliki visi Menghidupkan Gus Dur akan berbicara tentang perjalanan NU ke depan.
“Jadi dari zaman dulu sampai ke depan, akan terlihat seperti apa dan bagaimana Gus Dur merintis NU,” pungkas Alissa.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Perhatikan 4 Hal Ini Agar Amal Ibadah Diterima Allah
2
Khutbah Jumat: Pendidikan sebagai Kunci dalam Menggapai Impian
3
Khutbah Jumat: Bersemangatlah, Mencari Nafkah adalah Ibadah
4
Kongres XIII JATMAN Siap Digelar di Asrama Haji Donohudan Boyolali pada 21-22 Desember 2024
5
Khutbah Jumat: Merawat Alam Sebagai Wujud Kepatuhan Terhadap Perintah Agama
6
7 Hari Wafatnya Syekh Hisham Kabbani: Melihat Gerak Dakwahnya di Amerika
Terkini
Lihat Semua