Nasional KONGRES XVI GP ANSOR

Pesan Gus Yaqut untuk Ansor: Teguhlah dalam Garis Perjuangan NU

Sab, 3 Februari 2024 | 07:00 WIB

Pesan Gus Yaqut untuk Ansor: Teguhlah dalam Garis Perjuangan NU

Ketum GP Ansor 2016-2021 H Yaqut Cholil Qoumas berpesan agar seluruh kader Ansor dapat tetap teguh berjuang di dalam garis perjuangan NU. (Foto: NU Online/Syakir NF)

Semarang, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor 2016-2021 H Yaqut Cholil Qoumas berpesan agar seluruh kader Ansor dapat tetap teguh berjuang di dalam garis perjuangan NU.


"Tetaplah teguh berjuang di dalam garis perjuangan yang sudah ditetapkan oleh jamiyah Nahdlatul Ulama," katanya usai menyerahkan panji pataka organisasi kepada Ketua Umum GP Ansor terpilih Addin Jauharudin di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu (3/2/2024) setelah KM Kelud yang menjadi arena Kongres XVI GP Ansor bersandar.


Gus Yaqut, sapaan akrabnya, menegaskan garis perjuangan NU adalah memperjuangkan Ahlussunah wal Jamaah, serta menjaga NKRI dan Islam.


"Memperjuangkan aqidah Ahlussunnah wal Jamaah, menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menjaga agama yang sama-sama kita cintai ini," ujarnya.


Gus Yaqut juga mengibaratkan GP Ansor adalah lautan samudera yang sangat luas. Karenanya, ia berpesan agar jangan sampai ada yang mengotori dan merusak samudera GP Ansor karena satu dua perbuatan atau perkataan.


Dalam kesempatan itu, Gus Yaqut menyampaikan terima kasih kepada seluruh kader GP Ansor yang telah memberikan kesempatan kepada seluruh pengurus PP GP Ansor untuk berkhidmah.


"Terima kasih ini tentu tidak akan bisa menggambarkan bagaimana syukur kami mendapatkan kesempatan berharga untuk berkhidmat di Jamiyah NU melalui Gerakan Pemuda Ansor," ujarnya.


Kedua, secara pribadi dan atas nama pengurus, Gus Yaqut memohon maaf jika selama memimpin dan mengurus organisasi keputusan organisasi membuat kader-kader Ansor sekalian ada yang kurang dan tidak enak.


"Mohon maaf sebesar-besarnya. Permohonan maaf ini tentu saya sampaikan dari lubuk hati yang paling dalam," katanya.


Gus Yaqut meyakini tidak ada gading yang tak retak. Sekeras apapun usaha pimpinan, pasti selalu ada kekurangan. "Saya mohon dimaafkan," ujarnya.