Nasional

Pesan Ketua Umum PBNU di Hari Raya Idul Adha

Ahad, 11 Agustus 2019 | 07:15 WIB

Pesan Ketua Umum PBNU di Hari Raya Idul Adha

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj.

Jakarta, NU Online
Setiap tanggal 10 Dzulhijjah, kaum Muslimin di seluruh dunia ramai-ramai merayakan hari Idul Adha. Pada momen ini, orang-orang melaksanakan kesunahan syariat, yakni berkorban hewan ternak, seperti kambing, sapi, kerbau, ataupun unta. Mereka yang berkorban pun hanya berhak mendapatkan sepertiga dari keseluruhan daging hewan yang dikorbankan. Sementara sisanya harus dibagikan kepada orang lain.
 
Melihat hal tersebut, Idul Adha merupakan momentum berbagi dan membangun persaudaraan lebih kuat lagi. “Hari ini hari lebaran, hari saling melayani, saling mengasihi, saling membantu, saling mengeluarkan sebagian harta kita kepada fakir miskin, dan hari kita membangun persaudaraan dan yang kekal yang kuat,” kata KH Said Aqil Siroj, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), saat menyampaikan khutbah Idul Adha di masjid Al-Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan, Ahad (11/8).
 
Oleh karena itu, dalam khutbahnya, Kiai Said mengajak seluruh santri dan masyarakat yang hadir untuk membangun persaudaraan. “Ayo, bangun persaudaraan sesama umat Islam, persaudaraan sebangsa dan setanah air, dan persaudaraan sesama manusia, ukhuwah insaniyah,” katanya.
 
Lebih lanjut, kiai yang menamatkan studinya di Universitas Ummul Qura, Arab Saudi itu menjelaskan bahwa membangun persaudaraan harus dilakukan dengan aksi nyata, seperti menjenguk kerabat yang sakit, takziah saat ada yang meninggal, membantu yang kesusahan, hingga melerai konflik.
 
“Hari ini, mari, kalau ada teman yang sakit kita tengok, kalau ada yang meninggal kita takaziyah, kalau ada yang susah kita tolong, kalau ada dua orang yang tegang konflik bisa segera harus diselesaikan,” ujarnya.
Selain itu, Kiai Said juga mengajak seluruh santri untuk meningkatkan ketaatan dan bakti kepada orang tua. “Mari, saling memaafkan, saling berziarah. Mari, kita meningkatkan bakti kita kepada orang tua,” katanya.
 
Di samping itu, membangun persaudaraan juga dilakukan dengan menjaga silaturahim. Laku tersebut juga, menurutnya, melapangkan rezeki. “Mari, kita silaturahim bersama. Karena dengan silaturahim, maka kita akan diberi kelapangan rizki, rizki yang lapang, yang banyak dan diberkahi dalam umur kita,” pungkasnya. (Syakir NF/Zunus)