Nasional

Pesan Menag Yaqut ke Wisudawan Ma’had Aly Nurul Cholil: Jaga Tradisi, Kembangkan Teknologi

Ahad, 15 Oktober 2023 | 16:00 WIB

Pesan Menag Yaqut ke Wisudawan Ma’had Aly Nurul Cholil: Jaga Tradisi, Kembangkan Teknologi

Menag Yaqut Cholil Qoumas dan para wisudawan Ma'had Aly Nurul Cholil Bangkalan, Ahad (15/10/2023) (Foto: Humas Kemenag)

Bangkalan, NU Online
Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Yaqut Cholil Qoumas berpesan kepada para sarjana Ma’had Aly Nurul Cholil untuk menjaga warisan tradisi dan mengembangkan teknologi. Belajar teknologi, kata Menag, adalah sebuah kewajiban penting.


"Sarung dan sorban yang sekarang Anda pakai itu jangan ditinggalkan, tapi tambahi dengan kemampuan-kemampuan lain, seperti belajar teknologi." kata Menag Yaqut dalam Wisuda Ma’had Aly Nurul Cholil, Bangkalan, Jawa Timur, Ahad (15/10/2023).


Menag menegaskan ke depan semua berbicara tentang teknologi. Hampir tidak ada segala sesuatu yang dilakukan manusia yang tidak bisa dilakukan oleh teknologi. Oleh karena itu, selain keharusan para sarjana untuk menguasai pembaruan zaman, para mahasantri juga dapat meniru dan mencontoh Syaikhona Kholil Bangkalan.


"Mahasantri harus mencontoh bagaimana kompleksitas dan multidimensional yang dimiliki oleh Syaikhona Kholil," ujar putra ulama besar Nahdlatul Ulama (NU) KH M Cholil Bisri itu.


Para mahasantri membawa nama Syaikhona Kholil dengan menjadi sarjana Ma’had Aly Nurul Cholil. "Jadi kalau tidak sama perilakunya atau bahkan bertentangan sama sekali dengan Kiai Kholil insyaallah tidak manfaat," lanjut Gus Men.

 

Menurut Gus Men, pengalaman Syaikhona Kholil dalam menghadapi perubahan peradaban harus juga menjadi pijakan para mahasantri dalam mengambil peran. "Syaikhona Kholil itu merupakan ulama yang memiliki kemampuan multidimensional yang orang-orang biasa tidak akan pernah bisa memiliki, kiai biasa tidak akan bisa, cucu-cicitnya juga tidak akan bisa," jelas pria kelahiran Rembang, 7 Januari 1975 itu.


Gus Men menambahkan Syaikhona Kholil adalah seorang ulama ‘alim ‘allamah yang menguasai banyak hal bukan hanya soal-soal keilmuan, geopolitik beliau juga menguasai.

 

Syaikhona Kholil, masih menurut Menag Yaqut, melahirkan NU pada 1926. Kelahiran ini, salah satunya, bermula dari pembacaan beliau terhadap kemelut yang sedang dihadapi Tanah Hijaz.

 

Sementara itu, Mudir Ma'had Aly Nurul Cholil, KH Ahmad Faqoth Zubair menyampaikan terima kasih kepada Menteri Agama dan juga selamat kepada para mahasantri yang diwisuda.


"Kami ingin menyampaikan selamat atas diwisudanya Mahasantri Marhalah Ula Ma’had Aly Nurul Cholil semoga ilmu-ilmu yang sudah didapat bisa bermanfaat khususnya untuk pribadi dan umumnya untuk masyarakat," ucapnya.


Dalam kesempatan tersebut Menag Yaqut menyerahkan sejumlah bantuan pendidikan bagi Ma'had Aly Nurul Cholil Bangkalan.


Turut mendampingi Menag yakni Dirjen Pendis Ali Ramdhani, para Staf Khusus dan Staf Ahli Menteri Agama, Direktur Diktis Ahmad Zainul Hamdi, Kakanwil Kemenag Jawa Timur Husnul Maram, Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Akh Muzakki, serta Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Cholil Bangkalan KH Zubair Muntashor, Mudir Ma’had Aly Nurul Cholil KH Ahmad Faqoth Zubair dan anggota DPR RI Chasani Zubair.