Nasional

Sejumlah Jurnal Paparkan Beragam Manfaat Puasa

Ahad, 19 April 2020 | 22:30 WIB

Sejumlah Jurnal Paparkan Beragam Manfaat Puasa

. Puasa adalah aspek utama dari pemikiran Islam yang memengaruhi kesehatan manusia baik secara fisik maupun spiritual. (Ilustrasi)

Jakarta, NU Online
Puasa selain menguatkan keimanan dan ketakwaan umat Islam, juga berdampak pada semakin meningkatnya kualitas kesehatan tubuh. Hal itu menjadi penguat bagi umat Islam, yang dalam beberapa hari lagi akan memasuki bulan Ramadhan, bulan di mana umat Islam diwajibkan beribadah puasa.
 
Karena itu, Ketua Bidang Humas, Pusat Data, dan Informasi pada Pimpinan Pusat Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PP PDNU), dr Heri Munajib mengatakan, umat Islam tidak perlu khawatir meski melaksanakan ibadah puasa dalam situasi Covid-19.
 
Heri Munajib menyebutkan sejumlah manfaat puasa dari sisi medis telah dibuktikan dalam banyak penelitian dan kemudian dituangkan dalam jurnal.

"Dilansir dari Journal of Nutrition Fasting and Health, Religious Fasting; the Purgation of Soul and Body oleh Ramona Massoud terbitan tahun 2020 ini bahwa jutaan umat beragama berpuasa pada waktu-waktu tertentu di seluruh dunia. Manfaat kesehatan dari puasa agama telah dilaporkan oleh Muslim, Kristen, dan Budha," kata dokter Heri, Ahad (19/4).
 
Ia menyebutkan bahwa pembatasan makanan dan energi adalah komponen dasar dari puasa keagamaan yang mengarah pada efek kesehatan dan pencegahan penyakit.
 
Heri melanjutkan, menurut Islamicteachings, kesejahteraan dan kesehatan manusia dimasukkan ke dalam setiap dimensi kehidupan manusia. Puasa adalah aspek utama dari pemikiran Islam yang memengaruhi kesehatan manusia baik secara fisik maupun spiritual.
 
"Beberapa manfaat kesehatan fisik utama dari puasa Islam termasuk pengurangan berat badan dan kadar lemak serta glukosa, efek antioksidan, dan peningkatan umur panjang," ujarnya.
 
Selain itu, puasa dalam Islam mempromosikan kebajikan manusia, seperti kesabaran, harapan, kejujuran, dan ketamakan. "Karena keutamaan manusia ini penting untuk kehidupan yang sehat, puasa memainkan peran penting dalam peningkatan berbagai aspek kehidupan," ungkap dokter Heri.
 
Heri juga menyebutkan jurnal lainnya Ramadan Fasting Exerts Immunomodulatory Effects: Insights from a Systematic Review yang memaparkan manfaat berpuasa. Jurnal ini ditulis oleh Muhammad Adawi terbitan tahun 2017.
 
Puasa Ramadhan selama trimester kedua kehamilan juga terbukti aman dan tidak menghasilkan hasil janin yang negatif, atau perubahan status oksidatif ibu. Sementara pada pasien jantung, puasa Ramadhan dapat memiliki efek menguntungkan termasuk peningkatan profil lipid dan pengurangan stres oksidatif.
 
"Pada pasien asma dan juga pada pasien dengan human immunodeficiency virus, diperoleh immunodeficiency syndrome dan gangguan autoimun, puasa aman. Pada pasien psikiatris, seperti mereka yang menderita skizofrenia, puasa dapat meningkatkan penanda imunologis," kata Heri.
 
Atlet Muslim berpuasa yang mempertahankan jadwal pelatihan intensif selama Ramadhan menunjukkan fluktuasi tanda imunologis.

Sementara jurnal berjudul The Effect of Ramadan Fasting on Blood Biochemical Factors Related to Immune System in Summer oleh Hoda Ahmari Tehran dkk terbitan tahun 2015 menyebutkan terjadi peningkatan yang signifikan dalam beberapa komponen sistem komplemen. Diyakini sistem kekebalan tubuh diperkuat dengan puasa.
 
"Dengan beberapa rujukan jurnal di atas setidaknya meyakinkan kita dan sedikit memberikan ketenangan untuk menyambut bulan Ramadhan tahun ini. Dan kita semua wabil khusus umat Islam bisa kuat dan selamat dalam menjalani ibadah Ramadhan tahun ini," pungkasnya.
 
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Abdullah Alawi