Nasional 1 ABAD NU

Sidoarjo, Pusat Kerajaan Jenggala dan Penghasil Ikan Bandeng Terbesar

Ahad, 5 Februari 2023 | 14:00 WIB

Sidoarjo, Pusat Kerajaan Jenggala dan Penghasil Ikan Bandeng Terbesar

Lambang Kabupaten Sidoarjo di pintu masuk Stadion Gelora Delta, lokasi puncak resepsi 1 Abad NU pada 7 Februari 2023. (Foto: NU Online/Suwitno)

Sidoarjo, NU Online

Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur merupakan dataran delta dengan ketinggian 0-25 m dan luas 1900 Ha. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda daerah ini dikenal sebagai pusat Kerajaan Janggala yang menghasilkan banyak ikan bandeng. Hampir 30 persen daerah-daerah di Kabupaten Sidoarjo merupakan pertambakan yang berada di wilayah bagian timur dan bagian tengah.


Menurut cerita rakyat, Kerajaan Jenggala merupakan sebuah kerajaan Hindu-Buddha yang berkuasa tahun 1042 dan berakhir sekitar tahun 1135-an. Kerajaan ini didirikan oleh Airlangga yang juga seorang Raja Panjalu. Salah satu Raja yang sempat memimpin Kerajaan Jenggala yaitu raja Wangsa Isyana dengan wilayah kekuasaan seluruh wilayah Sidoarjo. 


Kabupaten Sidoarjo juga menjadi daerah penghasil ikan bandeng terbesar kedua se-Jawa Timur. Produksi ikan bandeng Sidoarjo mencapai 34.150 ton dengan nilai rupiah berkisar 750 juta rupiah per tahun. Tak ayal Pemerintah Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2015 menetapkan bandeng sebagai ikon kota yang diwujudkan dengan membangun Monumen Jayandaru di jantung Kabupaten Sidoarjo, tepatnya di Jalan Jenggolo 21, Sidokumpul, Sidoarjo. Kini, bandeng di kota ini menjadi oleh-oleh khas yang sudah melegenda. 


Salah satu olahan bandeng yang paling terkenal di Kabupaten Sidoarjo yaitu bandeng presto. Makanan olahan bandeng ini bisa jadi alternatif, terutama jika terlalu malas untuk menyingkirkan duri-duri dan tulang bandeng. Bandeng yang sudah dipresto membuat semua tulang dan durinya menjadi lebih lunak, sehingga aman untuk dimakan bersama sambal dan nasi panas.


Meskipun sudah diolah bersama aneka bumbu, ikan ini tetap memberikan manfaat yang baik untuk tubuh, karena mengandung 123 kalori, 5 gram lemak, 150 miligram fosfor, 270 miligram kalium, 67 miligram natrium, 20 miligram kalsium, 2 miligram zat besi dan 45 mikrogram Mcg Vitamin A. 


"Sesuai namanya, ini adalah sebuah olahan bandeng yang dimasak dengan cara dipresto dengan didahului proses pembumbuan secara merata. Proses presto pada makanan ini membuat cita rasa bandengnya begitu kuat. Selain enak disantap, makanan ini juga cocok untuk dibawa pulang," tulis Pemkab Sidoarjo dalam situs resminya, dikutip NU Online, Ahad (5/2/2023).


Seorang warga Sidoarjo Ayu (45) mengaku sering menyantap bandeng resto yang dibelinya dari Bludek Bandeng di Jalan Gajah Mada, Sidoarjo. Menurutnya, rasa bandeng presto khas Sidoarjo lembut dengan padanan bumbu rempahnya yang kuat. Hal ini membuatnya mampu 'menggoyang lidah' setiap orang yang menyantapnya.


"Saya sering membeli bandeng presto, kalau lagi mau. Biasanya kami makan bersama keluarga. Memang rasa bandeng presto Sidoarjo rasanya cocok di lidah saya, apalagi bumbu rempah kuningnya yang meresap. Saya pernah coba presto di daerah lain tapi menurut saya belum begitu cocok dengan lidah saya," katanya saat mengunjungi pameran dan bazar Nahdlatut Tujjar di Arena Stadion Delta Sidoarjo.


Ia menambahkan, harga bandeng presto yang ada di Sidoarjo rata-rata diharga 57-150 ribuan setiap paketnya. Bandeng presto di Sidoarjo sangat mudah ditemukan, antara lain di Jalan Majapahit dan Jalan Gajah Mada, Kabupaten Sidoarjo. 


Sebagaimana diketahui bahwa Kabupaten Sidoarjo menjadi tempat digelarnya Resepsi 1 Abad Nahdlatul Ulama yang akan dikunjungi oleh jutaan warga NU dari seluruh dunia. Saat ini sudah banyak warga NU yang mulai berdatangan menggunakan bus dan kendaraan pribadi. 


Mereka terlihat menikmati sajian makanan khas yang ada di Sidoarjo seperti bandeng presto, bandeng asap dan udang. Chanos atau yang sering kita sebut dengan ikan bandeng adalah salah satu jenis ikan yang dibudidayakan di Sidoarjo melalui tambak menggunakan air asin. Bandeng termasuk ikan yang populer di Asia Tenggara dan Oceania. 


Selain dikirim ke daerah lain untuk dijual, bandeng di kota ini banyak diolah menjadi makanan yang bisa dinikmati oleh masyarakatnya, misalnya diolah menjadi bandeng asap dan bandeng presto.

 

Di harlah ke-100 tahun tersebut, warga NU se-Indonesia bakal tumpah ruah di Stadion Gelora Delta pada 7 Februari 2023. Panitia menyuguhkan kegiatan selama 24 jam nonstop mulai dari ritual keagamaan hingga kreasi seni dan musik.


Kontributor: Abdul Rahman Ahdori

Editor: Fathoni Ahmad