Jakarta, NU Online
Sekretaris Jenderal Komite Pemuda Nasional Indonesia (KNPI), Addin Jauharudin mengatakan, sebagai salah satu wadah pemuda yang peduli pada isu politik dan sosial kemasyarakatan, para pemuda harus terpanggil untuk menjadi bagian pengawal pasca Pemilu serentak 2019.
Ia mengungkapkan belakangan telah terjadi framing buruk dan delegitimasi terhadap penyelenggara pemilu. Upaya itu menjadi pemicu gesekan antar masyarakat semakin tinggi. Untuk itu, Addin meminta kepada masyarakat untuk bersabar dan menunggu hasil resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), dengan tidak membuat kegaduhan yang berpotensi meretakan kerukunan.
“Kita harus sadar bahwa bangsa kita bangsa yang besar, bangsa yang memiliki peradaban yang santun. Tidak mudah terprovokasi, ayo buktikan itu,” kata Addin saat Diskusi Publik di salah satu cafe di Jakarta Pusat, Rabu (24/4).
Ia berharap apapun yang dilakukan oleh kelompok tertentu ada perlawanan dari pemuda agar masyarakat tidak terprovokasi. Tentunya, ujar dia, perlawanan tersebut adalah perlawanan yang tidak melanggar norma sosial dan norma hukum.
Seperti diketahui, diskusi itu dilanjutkan dengan Deklarasi Damai Pasca Pemilu yang diikuti pemuda dari beragam latar belakang sepert aktivis, mahasiswa, pekerja, dan akademisi.
Ketua Panitia, Imron Hasan, menuturkan, sikap pemuda menjadi penting untuk disosialisasikan sebagai langkah awal mempererat persaudaraan pasca perbedaan pilihan di Pemilu 2019. Ia menegaskan, menang kalah bangsa Indonesia tetap bersaudara bangsa tetap menjadi tetangga.
“Ada tiga point yang kami soroti pada deklarasi damai kali ini, pertama kami siap ikut serta menjaga dan mengamankan hasil penghitungan Pemilu 2019. Kedua, mendukung aparat keamanan dalam menciptakan suasana kondusif di semua wilayah di Indonesia. Ketiga kami menolak informasi yang mengarah pada provokasi yang dapat membuat suasana konflik. Dan terakhir kami tidak akan bersikap jika ada kelompok yang akan melakukan tindakan anarkis karena memicu kerusuhan massal,” ujarnya. (Abdul Rahman Ahdori/Abdullah Alawi)