Nasional

Sosok KH Masduqi Abdurrahman, Kiai Sepuh yang Tangannya Dicium Gus Yahya

Kam, 9 Februari 2023 | 17:15 WIB

Sosok KH Masduqi Abdurrahman, Kiai Sepuh yang Tangannya Dicium Gus Yahya

KH Masduqi Abdurrahman Al Hafiz. (Foto: Dok. keluarga)

Jombang, NU Online

Bersuara lantang dan jelas, membuat sosok KH Masduqi Abdurrahman Al-Hafiz selalu jadi langganan memimpin doa dan tahlil dalam acara-acara besar keagamaan di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

 

Nama KH Masduqi Abdurrahman tetiba viral setelah Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mencium tangannya di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023) lalu saat peringatan Harlah 1 Abad NU. 


KH Masduqi merupakan putra dari KH Abadurrahman Bahri dan Nyai Dewi Mariyam. Putra Kiai Masduqi, H Muhammad Syarifuddin Ahmad atau Gus Udin menjelaskan riwayat pendidikan KH Masduqi bermula dari belajar agama dari sang ayah.


Pada tahun 1948-1949, Kiai Masduqi belajar kepada KH Muhammad Munawwir Sholih Pedes Jombang. Kemudian pada tahun 1950-1951 belajar kepada KH Dahlan Kholil di Pesantren Darul Ulum Peterongan, Rejoso, Jombang.


Lalu pada tahun 1951-1952 ngaji kepada KH Muhammad Said Ismail di Pesantren Assaidiyah Sampang, Madura.


Kiai Masduqi melanjutkan pendidikannya ke Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta pada tahun 1953-1954. "Lalu meneruskan lagi nyantri dan berguru pada KH R. Abdul Qodir Munawwir di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta," kata Gus Udin, Kamis (9/2/2023).


"Saat nyantri di Pondok Pesantren Sampang, Kiai Masduqi seangkatan dengan Mbah Mangli Magelang atau KH Hasan Asy’ari," imbuh dia.

 

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf saat mencium tangan KH Masduqi Abdurrahman di salah satu sudut pintu utama Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023). (Foto: tangkapan layar)

 

Pada tahun 1960 Kiai Masduqi pulang dari masa belajar di berbagai pesantren. Lalu diminta membantu mengajar Al-Qur’an oleh tokoh agama di Perak, Jombang, KH Hasan (Mbah San).


Kiai Masduqi juga pernah nyantri kepada KH Umar Zahid Semelo. Kemudian tahun 1965 membangun sebuah mushola sederhana dan baru dapat diselesaikan pada tahun 1968. Inilah embrio Yayasan Ar-Rahman Pondok Pesantren Putra Putri Roudhotu Tahfidzil Qur’an Perak Jombang.


Selanjutnya, setiap hari Kiai Masduqi menerima setoran hafalan Al-Qur'an dari ratusan santrinya. Sedangkan setiap Jumat pagi, ia memberikan pengajian tafsir Al-Ibris di pesantren tersebut.


Di pesantren asuhannya itu, ada instansi pendidikan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) Ar-Rahman, KB (Kelompok Bermain) Dewi Maryam, TK Islam Dewi Maryam, SD Islam Ar-Rahman, SMP Islam Ar-Rahman.


Pewarta: Syarif Abdurrahman

Editor: Fathoni Ahmad