Nasional

Strategi Dakwah Medsos di Era Milenial

Sel, 6 Agustus 2019 | 05:00 WIB

Strategi Dakwah Medsos di Era Milenial

Pelatihan pelatih Daiyah Fatayat NU, Ahad (4/8).

Jakartaa, NU Online
Pada era media sosial (medsos) saat ini, dakwah penting menggunakan fiqih manajemen medsos. Perihal tersebut juga telah diungkapkan salah satunya melalui buku Fiqih Manajemen Medsos (FMM) yang telah ditulis Ustadz Ali MD.
 
"Dakwah bilmedsos adalah hajat (kebutuhan) bahkan dalam konteks tertentu, untuk kesempurnaan dakwah yang rahmatan lilalamin, adalah wajib," kata Ustadz Ali saat mengisi acara ToT Daiyah Fatayat NU di Jakarta, Ahad (3/8).

Ia menyebutkan landasan dakwah bilmedsos berdasar kaidah ushul fiqih, lil wasâil hukmul maqâshid. Sarana dakwah bilmedsos mempunyai kedudukan yang sama penting untuk tujuan dakwah yang rahmatan lil alamin.
 
Dalam ToT untuk Daiyah Fatayat NU untuk pencegahan radikalisme dan ekstremisme berkekerasan, diselenggarakan oleh PP Fatayat NU bekerjasama dengan Working Group on Women and P/CVE (WGWC).

ToT ini diikuti oleh sekitar 20 orang utusan dari berbagai daerah di tanah air, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
 
Dalam sesi ini, Ustadz Ali MD juga berharap agar setiap daiyah mampu untuk menggunakan potensinya sesuai dengan latar belakang masing-masing untuk dakwah. Misalnya latar pendidikan ilmu psikologi digunakan untuk menopang dan mengembangkan dakwah. Dakwah dikemas dengan bidang ilmu yang dimiliki.
 
Untuk dakwah rahmatan lil alamin, perlu dilakukan dengan kerja sama dan sinergitas di antara berbagai lembaga dan institusi. "Untuk dakwah bilmedsos harus dilakukan dengan sedapat mungkin, tidak perlu menunggu sampai maksimal atau sempurna," katanya.
 
Hal itu, lanjut Ustadz Ali, sesuai kaidah fikih, Mâ lâ yudraku kulluhu lâ yutraku kulluh. Sesuatu yang tak bisa dicapai secara maksimal maka tidak boleh ditinggalkan sama sekali.
 
Untuk menyemangati peserta menyampaikan pesan. "Lakukanlah sesuatu kebaikan sungguhpun kecil. Bila itu bermanfaat (maslahat), maka terasa nikmat dan berkah," tegasnya. (Red: Kendi Setiawan)