Nasional

Suara Gen Z untuk Capres-Cawapres 2024: Fokus Gagasan, Bukan Sibuk Pencitraan

Jum, 17 November 2023 | 19:30 WIB

Suara Gen Z untuk Capres-Cawapres 2024: Fokus Gagasan, Bukan Sibuk Pencitraan

Capres-Cawapres 2024. (Ilustrasi: NU Online/Aceng)

Jakarta, NU Online

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah resmi menetapkan nomor urut pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023) malam.


Komisi Pemilihan Umum (KPU) sendiri telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hasilnya, terdapat 203 juta pemilih di dalam negeri dan 1,7 juta di luar negeri. Dari data tersebut, didominasi oleh generasi milenial dan Z, dengan persentase 56,45 persen. Lalu seperti apa sih harapan dari generasi Z untuk Pilpres 2024?


Ahmad Maulana Hidayat (22), sebagai pemilih dari generasi Z, ia berharap ketiga paslon capres-cawapres dalam kontestasi tersebut mengedepankan politik gagasan bukan menjual branding asongan.


"Tentu saja yang tidak kalah penting, tidak ada polarisasi antar anak bangsa setelah pemilu 2024. Kemudian pemilu bisa berlangsung dengan persaingan secara sehat serta berlangsung secara aman damai," ujar Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu kepada NU Online, Jumat (17/11/2023).


Hal senada juga diungkapkan oleh Nur Fasikha (20), perempuan lulusan Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu berharap Pilpres berjalan dengan suportif tanpa adanya polarisasi. Selain itu ketiga paslon harus mengedepankan gagasan bukan hanya gimmick belaka.


"Mereka harus berargumen dan bergagasan yang baik dan realistis sesuai teori dan konsep. Paling penting lagi jangan sampai ada polarisasi, untuk mencari simpati harus dengan gagasan bukan dengan gimmick," ujarnya.


Kemudian Zein Zahiratul Fauziah (21) juga berpendapat serupa, menurut Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu untuk ketiga paslon capres-cawapres harus fokus pada substansi program dan ide-ide positif. Selain itu juga bersaing secara sehat, jangan sampai ada ujaran kebencian.


"Jangan sampai ada polarisasi, jangan sampai masyarakat yang berperan sebagai pendukung dikorbankan jadi gimmick politik yang bisa jadi akan melahirkan pertikaian antara pendukung yang dicurangi dan sebaliknya. Di era saat ini, sebuah persaingan yang sehat bisa lebih dilihat di media sosial. Maka dari itu jadikan media sosial ruang untuk menyebarkan informasi positif, edukasi, sosialisasi untuk turut mensukseskan Pemilu 2024 yang aman, damai dan berintegritas," ujarnya.


Sementara itu Mutiara Nurul Azkia (21), berharap ketiga paslon saling beradu gagasan, bukan saling serang. Ketiga paslon juga harus mengingatkan para pendukungnya untuk tidak saling mencaci,


"Paling penting jangan sampai ada ujaran kebencian. Sebagai generasi muda, harapan saya siapapun yang terpilih nantinya, tolong lebih peka terhadap kesejahteraan rakyat. Dan jangan lupa, tidak semua hal dapat dibeli dengan uang. Harapan untuk pemilu nanti, semoga bisa lancar dan sukses tanpa hambatan apapun, termasuk kericuhan," pungkas Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.