Nasional

Syekh Salim Alwan Australia Hadiahi Kiai Said 4 Kitab

Ahad, 6 November 2022 | 10:30 WIB

Syekh Salim Alwan Australia Hadiahi Kiai Said 4 Kitab

Ketua Umum Darul Fatwa Australia Prof Syaikh Salim Alwan Al-Husayni (kiri) dan KH Said Aqil Siroj dalam pertemuan Kamis (3/11/2022) di Pesantren Al-Tsaqafah Jakarta. (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Darul Fatwa Australia Prof Syekh Salim Alwan Al-Husayni menghadiahi empat kitab kepada KH Said Aqil Siroj dalam silaturahminya ke Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022). Kiai Said membalas hadiahnya dengan dua bukunya yang berbahasa Indonesia.


Pertama, Kitab Adabul Mufrad karya Imam Abi Abdillah Al-Bukhari, yang ditahqiq atau diaudit oleh Sayyid Salim. "Sampai jadi besar begini, padahal aslinya kecil," komentar Kiai Said, saat menerima kitab itu, dalam tayangan Silaturahim Grand Chairman of Darulfatwa Australia diakses NU Online, Ahad (6/11/2022).


Kedua, Kitab As-Sa’ah wa Asyratuha (Kiamat dan Tanda-Tandanya) karangan Syekh Salim Alwan. Ketiga, Kitab Tafsir Ulin Nuha yang menjelaskan makna ayat "Arrahmaanu ‘alal ‘arsy istawa" yang juga merupakan karangannya.


"Dari ulama dulu sampai kini, (makna) istawa bukan duduk, bukan bersemayam," jelas Syekh Salim. 


"Kalau Ahlussunnah wal Jamaah, istawa ay istawla, menguasai Arasy," kata Kiai Said menambahkan.


Keempat, Kitab Al-Qaulul Yaqin fima Yangfa’u Amwatana minal Muslimin.


"Ini apa isinya ini? Walaupun saya belum lihat nih: kirim doa, tahlil, baca Yasin, untuk orang mati, bermanfaat. Begitu kira-kira," kata Kiai Said kepada para hadirin, menjelaskan, sambil melihat sampul kitab.


Selain itu, Syekh Salim juga memberikan album foto perayaan Maulid Nabi Muhammad saw di Sydney, Australia, yang dihadiri sekitar 4.000 kaum Muslimin.


Tak mau hanya sekadar menerima, Kiai Said pun menghadiahi Syekh Salim dua karyanya, yaitu Buku Allah dan Alam Semesta: Perspektif Tasawuf Falsafi dan Tasawuf Sebagai Kritik Sosial.


Pada akhir acara, tak lupa Kiai Said mendoakan tamu kehormatannya dan diamini para santri. Ia mendoakan semoga Syekh Salim Alwan panjang umur, sehat, afiyat, dan Allah swt memanjangkan eksistensinya untuk umat serta menguatkannya dalam berdakwah di Australia.


Profil singkat
Sebelumnya, Kiai Said memperkenalkan Prof Syekh Salim Alwan Al-Husayni kepada para santri. "Beliau termasuk keturunan Nabi yang suci," ungkapnya dengan Bahasa Arab.


Syekh Salim tinggal di Australia untuk berdakwah dan mengajarkan Islam. Beliau kelahiran Beirut, Lebanon. 
Tetapi Allah berkehendak menjadikannya ustadz, dai, guru, mendakwahkan Islam di Australia. "Dan atas berkahnya, atas tangannya yang diberkahi, Islam menyebar di Australia. Setiap hari bertambah jumlah kaum Muslimin di Australia," kata Kiai Said.


"Taqriban kam, Ustadz? (mendekati berapa, Ustadz?)," tanya Kiai Said, kepada ulama di sebelahnya.


"Qarib min milyun (hampir satu juta)," jawab Syekh Salim diikuti tepuk tangan para santri.


Merujuk situs darulfatwa.org.au, Syekh Salim Alwan Al-Husayni lahir di Libanon tahun 1968. Ia memperoleh Sertifikat Sekolah Menengah dalam Fikih Agama dari Aleppo, Suriah tahun 1992.  Meraih gelar Profesor, Doktor Filsafat dari Universitas Islam di Kaif Ukraina tahun 2016. Syaikh Syarif juga Ketua Komite Global Lulusan Azhar Ash-Sharif di Australia, anggota Asosiasi Ash-Ashraf di Lebanon, anggota Dewan Eksekutif Dewan Komunitas Muslim Dunia yang berkantor pusat di Abu Dhabi serta anggota di Liga Sejarawan Arab.


Kontributor: Ahmad Naufa
Editor: Kendi Setiawan