Nasional

Tadarus Jurnalistik NU Online Tekankan Penulisan dengan Nilai Berita

Ahad, 11 April 2021 | 11:30 WIB

Tadarus Jurnalistik NU Online Tekankan Penulisan dengan Nilai Berita

Syaifullah mengatakan sejumlah peningkatan kualitas jurnalistik NU Online. (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online
Puluhan jurnalis Nahdatul Ulama (NU) dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti pertemuan pertama Tadarus Jurnalistik NU Online, Ahad (11/4). Meski kegiatan ini dilangsungkan melalui virtual, tak mengurangi semangat para peserta mendengarkan dan menyimak materi dari Redaktur NU Online, Syaifullah.

 

Syaifullah mengatakan bahwa informasi dalam bentuk berita sangat penting saat ini, karena sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat di tengah pesatnya kemajuan teknologi informasi.

 

Menurutnya, di tengah pesatnya informasi melalui internet, masyarakat sangat butuh informasi yang faktual. "NU Online harus menjadi media rujukan informasi. Website NU Online dapat memberikan informasi bagi warga NU baik struktural dan kultural maupun masyarakat umum lainnya," ujar Syaifulla di sela-sela materinya.

 

Dalam materinya, dia menekankan kepada jurnalis NU Online, agar memperhatikan dan memahami berita serta tetap mengedepankan kualitas isi berita. "Ketika menulis berita, ada hal yang perlu dipertimbangkan yaitu isi berita merupakan fakta peristiwa yang bernilai berita (news velue) yakni, aktual, faktual, penting, dan menarik," paparnya.

 

Tak hanya itu, ia juga menyampaikan bahwa setiap informasi yang sudah ditulis, sebelum sampai ke publik atau masyarakat harus dicek terlebih dulu.

 

"Cek kiriman sebelum, dan sesudah tayang, lebih teliti, dan harus semakin di depan (dalam memberikan informasi-red)," tegas Syaifullah.

 

Ia mengupas model penulisan hard news dan feature. Jurnalis NU Online dapat mengirimkan berita dengan jenis penulisan tersebut, dan terutama harus mengedepankan nilai berita. Kegiatan tingkat MWCNU pun dapat dimuat di NU Online jika menonjolkan pesan atau nilai berita.

 

Syaifullah mengkritisi fakta kiriman berita yang masuk ke redaksi NU Online, yang masih mayoritas mengandalkan seremonial, kurang memperhatikan sisi MUT yang mencakup menarik, unik, dan tertata.

 

Selain itu berita yang dikirim juga masih mengandalkan sambutan, tidak mengungkap fakta baru, alur sesuai dengan manual acara, dan reportase yang dikirim menunggu waktu senggang dari kontributor.

 

Aktivis media NU yang sering mengunjungi berbagai daerah untuk membagikan pengalamannya di bidang jurnalistik ini menegaskan, sebagai jurnalis NU Online 'berdosa' jika menghadiri kegiatan NU, tetapi tidak menulis reportase.

 

Karena itu dia mendorong agar jurnalis NU yang mayoritas juga sebagai aktivis, harus pandai mengatur waktu agar saat mendatangi acara sekaligus membuat reportase, jangan terbuai dengan pertemuan dengan teman-teman aktivis lain, apalagi sibuk ngopi dan makan-makan.
 

 

Sebelumnya Pimpinan Redaksi NU Online Achmad Mukafi Niam menyampaikan, 'Tadarus Jurnalistik' diadakan untuk meningkatkan kapasitas para kontributor NU Online yang berasal dari berbagai daerah, dan menulis untuk berbagai subdomain.

 

Menurutnya kegiatan tersebut sangat penting, seiring dengan perkembangan NU Online dan hadirnya subdomain. Ia mengatakan, para peserta adalah orang-orang beruntung karena dapat mengikuti kegiatan tersebut, sebab berkaca pada generasi awal jurnalis NU Online yang 'belajar otodidak' dalam bidang jurnalistik. Niam, misalnya, karena berlatar bidang ekonomi, harus mengalami trial and eror sampai bisa menulis reportase yang sesuai.

 

Tadarus Jurnalistik diagendakan menyajikan empat pertemuan setiap Ahad siang. Pertemuan berikutnya pada 18 April 2021, Abdullah Alawi dijadwalkan mengisi materi Sudut Berita. Teknik Reportase dan Wawancara disampaikan Samsul Huda pada 25 April 2021.

 

Sedangkan untuk mengetahui kebijakan keredaksian NU Online, Redaksi Pelaksana NU Online Mahbib Khoiron akan menyajikan Framing dan Kebijakan Redaksi pada 2 Mei 2021.

 

Kontributor: Ridwan
Editor: Kendi Setiawan