Nasional HAUL SYEKH NAWAWI

Ustadz Solmed: Islam Nusantara Bukan Agama Baru, Jangan Salah Paham

Sab, 14 Juli 2018 | 08:30 WIB

Ustadz Solmed: Islam Nusantara Bukan Agama Baru, Jangan Salah Paham

Ustadz Sholeh Mahmoed Nasution (foto: Okezone)

Serang, NU OnlineĀ 
Ustadz Sholeh Mahmoed Nasution atau yang karib dikenal dengan Ustadz Solmed meminta masyarakat tak salah paham dengan istilah Islam Nusantara. Ia menjelaskan bahwa Islam Nusantara adalah identitas Islam di tanah air.

Ekspresi keagamaan yang telah lama menjadi tradisi di Indonesia seperti tahililan, ziarah, dan maulid Nabi Muhammad, menurutnya, merupakan identitas untuk Indonesia yang sama sekali tak bertentanganĀ  dengan ajaran agama Islam.

"Islam Nusantara bukan sebuah agama baru atau agama sempalan. Islam Nusantara adalah sebuah identitas keberislaman yang ada di Indonesia. Jadi kita tidak boleh gagal paham dalam memaknai istilah, seperti ada istilah Islam Berkemajuan, Islam Berkeadilan," kata Ustadz Solmed seusai menghadiri haul ke-125 Almaghfurlah Syekh Nawawi al-Bantani di Tanara, Serang, Banten, Jumat (13/7).

(Baca:Ā Syekh Nawawi Al-Bantani Ulama Besar yang Mendunia)

(Baca:Ā Syekh Nawawi Lahirkan Banyak Ulama di Indonesia)

Pada kesempatan tersebut, Ustadz Solmed mengajak kepada orang-orang yang belum memahami istilah Islam Nusantara agar mengedepankan baik sangka kepada para ulama.Ā 

"Saya berharap, semua kita sama-sama umat Islam. Belajarlah baik sangka. Itu modal dasar nih, baik sangka," ucapnya.Ā 

Selain itu, ia menyarankan agar orang-orang yang tidak setuju agar bertanya lebih dahulu kepada pihak-pihak yang mengerti supaya tidak salah paham.Ā 

(Baca:Ā Kiai Maruf: Ulama Indonesia itu Negarawan)

"Kalau masih ada sesuatu yang ingin ditanyakan jangan dijawab sendiri. Kalau ada pertanyaan, minta jawaban kepada siapa yang pantas menjawab pertanyaan itu.Ā  Supaya kita tidak salah paham dan tidak gagal paham," lanjutnya.

Secara umum, sambung Ustadz Solmed, agama dan budaya tidak boleh dibenturkan satu dengan yang lain. Selama ini budaya, adat istiadat itu bisa menjadi bagian dari ruh yang mendekatkan diri kepada agama.Ā  "Maka budaya akan bersama-sama bersanding dengan kita di negeri Indonesia kita tercinta," jelasnya. (Husni Sahal/Ahmad Rozali)