Nasional

Waspada, Pahami Kembali Proses Penularan Virus Corona

Jum, 27 Maret 2020 | 15:30 WIB

Waspada, Pahami Kembali Proses Penularan Virus Corona

Ilustrasi. (NU Online)

Jakarta, NU Online
Pakar Epidemiologi dari FKM Universitas Indonesia dr Syahrizal Syarif menjelaskan, penularan virus corona (Covid-19) terjadi saat orang sakit bersin atau batuk. Karena bersama bersin dan batuk itu mengeluarkan partikel virus dalam bentuk percikan (droplet).

“Jika orang sehat berada dalam jarak kurang dari 1 meter, maka dia dapat menghirup partikel tersebut dan menjadi sakit. Ini pentingnya menjaga jarak,” jelas Syahrizal beberapa waktu lalu di Jakarta.

Ia menegaskan bahwa orang sakit harus memakai masker. Namun, untuk mengantisipasi jika orang yang sakit tidak memakai masker, maka orang sehat pun perlu memakainya.

Virus corona juga akan menular jika orang sehat memegang benda-benda yang telah terkontaminasi partikel yang keluar melalui bersin dan batuk orang yang sakit.

Misalnya, orang sakit bersin dan bersinnya mengenai meja. Jika seseorang memegang meja lalu tangan yang sama mengucek mata atau memegang hidung, maka partikel virus dapat masuk melalui hidung dan mata.

"Di sini peran cuci tangan pakai sabun dapat mencegah penularan. Hand sanitizer dapat digunakan tapi tak perlu berlebihan," kata pria yang pernah menjadi Tim Pakar Nasional Epidemiologi dalam kajian virus SARS di China pada 2003 silam ini.

Jumlah kasus positif virus corona hingga Jumat (27/3) mencapai 1046 orang, bertambah 153 kasus dibandingkan kemarin. Dari jumlah tersebut, sebanyak 87 orang meninggal dunia dan 46 orang berhasil sembuh. Artinya, tingkat kematian kasus positif Corona mencapai 8,3 persen.

Sementara itu, jumlah negara dan wilayah yang terjangkit virus corona menjadi 200 negara dan ada wabah di transportasi angkut (Diamond Princess yang bersandar di Yokohama, Jepang).

Dari total 549.604 kasus virus corona di seluruh dunia, jumlah kematian mencapai 24.863 pasien, sedangkan 127.531 di antaranya telah dinyatakan sembuh.

Amerika Serikat kini memiliki kasus positif virus corona terkonfirmasi yang tertinggi di dunia melebihi China dan Italia.

Total jumlah kasus pada Jumat (27/3) pagi, menurut data dari Worldometer, adalah sebanyak 85.377 kasus di atas China yang memiliki 81.340 kasus dan Italia dengan 80.589 kasus.

Jumlah kasus yang dikonfirmasi tersebut naik 17.166 dari hari sebelumnya. Pada hari sebelumnya, AS memiliki 68.211 kasus, yang juga naik 13.355 kasus dari hari sebelumnya.

Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Muchlishon