Obituari

Lautan Manusia Iringi Kepergian Ulama Karismatik asal Brebes KH Rosyidi Malawi

Jum, 1 Juli 2022 | 09:30 WIB

Lautan Manusia Iringi Kepergian Ulama Karismatik asal Brebes KH Rosyidi Malawi

Lautan Manusia Iringi Kepergian Ulama Karismatik KH Rosyidi Malawi. (Foto: NU Online/Wasdiun)

Brebes, NU Online 
Innalilahi wainnailaihi rojiun, tokoh karismatik asal Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, KH Rosyidi bin KH Malawi bin KH Abdul Wahab Sya'roni wafat. Lautan manusia mengiringi kepergiannya. Almarhum dikebumikan di Pemakaman Muslim, Desa Jatibarang Lor, Kecamatan Jatibarang, Brebes, Kamis (30/6/2022).


KH Rosyidi meninggal dalam usia 76 tahun pada Rabu (29/6/2022) pukul 15.36 WIB di Rumah Sakit Islam Kota Tegal. Iring-iringan ribuan petakziah tersebut mengular dari kediaman rumah duka, ke Masjid Al Ittihad hingga ke pemakaman.


Bupati Brebes, Hj Idza Priyanti saat sambutan pelepasan jenazah mengaku merasa kehilangan sosok ulama karismatik Brebes. Karena pencerahan lewat pengajian Ahad Pagi, pengasuh Majelis Taklim Baitus Saadah ini telah membawa kedamaian umat Islam di Kabupaten Brebes.

 
"Tapi kami yakin, ilmu yang sudah tercurahkan kepada umat menjadi bekal meneruskan perjuangan Romo Kiai. Semoga kedamaian di alam sana selalu menyertai Romo Kiai. Husnul Khatimah," katanya.


Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Brebes, Bupati Idza meminta maaf atas segala khilaf kepada almarhum. 


Atas nama keluarga, H Musyafa berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu proses pemakaman. Dan bila ada kekhilafan almarhum, ia memohon dimaafkan. Pun bila ada utang piutang untuk segera disampaikan kepada keluarga almarhum. 


Tausiyah pengantar disampaikan Pengasuh Pesantren Darussalam Jatibarang Syeh Sholeh Basalamah. Buya Sholeh berpesan kepada jamaah agar dalam setiap ada kematian sebut-sebutlah kebaikan almarhum. Harapannya perkataan baik akan menjadi doa. Ia juga meminta untuk meneruskan amaliah kebaikan almarhum. 


"Kepergian Kiai Rosyidi, mudah-mudahan akan lebih menghidupkan syiar Islam di Jatibarang sehingga mengantarkan Kiai Rosyidi makin damai di surga-Nya," tutur Syeh Sholeh.


Sebelum menuju ke pemakaman, Jenazah Kiai Rosyidi diantar dengan doa yang dipimpin KH Farikhin Jatibarang Kidul, setelah Dzuhur, usai dishalati sekitar pukul 13.00 WIB.


Budayawan Pantura yang juga Ketua Lesbumi Kota Tegal Atmo Tan Sidik mengenang sosok Kiai Rosyidi sebagai kiai yang menghargai literasi. Selama hidupnya selalu membaca kitab dan buku-buku berbagai disiplin ilmu. Termasuk menghargai hasil karya orang lain. 


Kontributor: Wasdiun
Editor: Syamsul Arifin