Obituari

Selamat Jalan Bang Abdullah Taruna, Teladan Aktivis dan Jurnalis

Ahad, 23 Juli 2023 | 14:00 WIB

Selamat Jalan Bang Abdullah Taruna, Teladan Aktivis dan Jurnalis

Wakil Pemimpin Redaksi NU Online 2010-2015 Abdullah Taruna. (Foto: NU Online/Aceng Darta).

Jakarta, NU Online

Ahad (23/7/2023) pagi tetiba menjadi momen duka bagi awak Redaksi NU Online yang mendadak dapat kabar meninggalnya Abdullah bin Truno Marso (49), Wakil Pemimpin Redaksi NU Online periode 2010-2015 saat Mohamad Syafie’ Alielha (Savic Ali) menjadi Pemred NU Online. Kabar Bang Dul, sapaan karibnya, meninggal disebarkan oleh anaknya.


Menurut keterangan Direktur NU Online, Hamzah Sahal, pria yang menulis dirinya dengan nama Abdullah Taruna itu wafat di sebuah pesantren di Karawang, Jawa Barat.


“Subuh tadi ngimami jamaah subuh. 6 jam sebelumnya, pukul 12an dini hari masih teleponan sama temannya, diskusi kurikulum sejarah,” ungkap Hamzah yang berkesempatan takziah langsung di rumah duka, Jalan Ratna Gg Buntu H. Kecil Nio 2 Jatikramat, Jatiasih, Bekasi (belakang Perumahan Pondok Jati Indah).


Dunia aktivisme, jurnalisme, dan ilmu pengetahuan lekat dengan pria kelahiran Lamongan, 17 Oktober 1974 tersebut. Pasalnya, Abdullah Taruna merupakan salah seorang aktivis 98. Ia kuliah di IKIP Jakarta (sekarang UNJ) dengan mengambil jurusan Ilmu Sejarah.


Bang Dul merupakan aktivis Forum Mahasiswa se-Jabodetabek (Forkot) dan Front Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Famred). Sejumlah nama yang dianggap sebagai pendiri Forkot saat itu adalah Abdullah (IKIP Jakarta, sekarang UNJ), Adian Napitupulu (UKI), Savic Ali (STF Driyarkara), dan Eli Salomo (ISTN).


Selain dunia aktivis, sejak mahasiswa Abdullah Taruna sudah bergelut dengan jurnalisme. Ia merupakan Pemimpin Umum Pers Mahasiswa Didaktika, IKIP Jakarta.


Aktivitas jurnalismenya membawa dia berprofesi sebagai wartawan. Selepas gerakan mahasiswa 1998, ia bekerja di majalah Voice+ dengan Savic Ali sebagai Editor in Chief-nya dan pernah bekerja sebagai Produser News and Feature Elshinta TV.


Selain aktivisme dan jurnalisme, dunia ilmu pengetahuan juga ia geluti dengan menjadi peneliti. Abdullah Taruna pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Studi Indonesia Damai (LSID). Ia juga pernah menjadi peneliti pendidikan.


Ilmu pengetahuan, khususnya di bidang pendidikan terus ia ‘telateni’ hingga akhir hayat. Saat meninggal, ia masih tercatat sebagai mahasiswa Pendidikan Sejarah UNJ.


Ia juga didapuk menjadi Ketua Forum Diskusi Pedagogik Pengurus Pusat Ikatan Alumni UNJ dengan Juri Ardiantoro sebagai Ketua Umum IKA UNJ. Jika menengok facebook/abdullah.taruna dan twitter @abdullah_taruna, terlihat Bang Dul begitu banyak mengawal forum-forum diskusi pedagogik.


Abdullah Taruna wafat dengan meninggalkan istri dan empat orang anak. Selamat jalan, Bang Dul.