Parlemen

Maman Imanulhaq: Pancasila sebagai Kalimatun Sawa

Sel, 1 Juni 2021 | 06:56 WIB

Maman Imanulhaq: Pancasila sebagai Kalimatun Sawa

Anggota DPR RI Fraksi PKB KH Maman Imanulhaq (Foto:ist)

Majalengka, NU Online
Bangsa Indonesia patut bersyukur karena Pancasila sebagai ideologi negara mampu menyatukan berbagai ragam perbedaan, dan menumbuhkan rasa kebersamaan di antara anak bangsa. Kebersamaan itu ditandai dengan saling menyemangati dan menginspirasi dalam membela negeri.

 

“Pancasila ini adalah kalimatun sawa. Kalimat yang menyatukan jiwa kita sebagai bangsa Indonesia," kata KH Maman Imanulhaq saat peresmian Masjid Jami' Al-Ushlah di Desa Heuleut, Leuwimunding, Majalengka, Ahad (30/5).

 

Anggota DPR RI Fraksi PKB ini mengungkapkan, di tengah pergeseran arah kebijakan dan ideologi politik di negara-negara dunia, Islam Aswaja Al-Nahdliyah tetap kokoh bersanding dengan ideologi Pancasila.

 

“Hanya Indonesia yang ideologinya tidak pernah berubah semenjak merdeka. Hanya Indonesia yang istiqomah untuk menjadikan Pancasila sebagai ideologi kita. Pancasila telah menyatukan kita," ujarnya.

 

Kang Maman, demikian biasa disapa, menyatakan dengan tegas bahwa Pancasila dan Islam Ahlusunnah Waljamaah al-Nahdliyah mampu menangkal berbagai tantangan yang dihadapi bangsa, termasuk perlawanan terhadap kelompok-kelompok teroris yang mengusung radikalisme. 

 

Kerekatan antarsuku dan agama di Indonesia telah mahsyur hingga luar negeri. Raja Kerajaan Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud bahkan datang dan menyaksikan langsung bagaimana Indonesia merawat perdamaian.

 

“Islam Indonesia telah membuktikan mampu menangkal terorisme dan radikalisme. Sehingga Raja Salman pun belajar ke Indonesia untuk melihat dari dekat bagaimana Islam Indonesia mampu merekatkan perbedaan, mampu menjadikan perbedaan sebagai kekuatan untuk menyatukan," kata Anggota Badan Kajian MPR RI ini.


Dalam kesempatan di hadapan para kiai di Majalengka, Kang Maman sekali lagi menegaskan bahwa Indonesia tetap kuat karena ada kekuatan Islam ahlussunah waljamaah.

 

"Islam Indonesia adalah Islam ahlussunah waljamaah. Indonesia tetap kuat, Indonesia tetap ada, Indonesia tetap jaya karena ada kekuatan Islam ahlussunah waljama'ah,” katanya.