Riset BLAJ

Usaha Prioritas Penunjang Desa Wisata Kerukunan Pabuaran

Kam, 17 Desember 2020 | 10:15 WIB

Usaha Prioritas Penunjang Desa Wisata Kerukunan Pabuaran

Prioritas usaha tahu Serpong untuk dikelola sekreatif mungkin dapat dilakukan dengan memanfaatkan Dinas Kabupaten Bogor dan Puspitek. (Foto: BLAJ)

Kepala Balai Litbang Agama Jakarta, Nurudin mengungkapkan sejak 2018, Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta telah mengembangkan hasil penelitian mengenai Toleransi Umat Beragama pada Masyarakat Heterogen ke dalam program yang diberi nama Bina Desa Model Kerukunan. Program ini dikembangkan melalui pendekatan pembangunan komunitas. Sampai dengan 2019, telah muncul inisiasi pemeliharaan kerukunan umat beragama di salah satu lokus penelitian, yakni Desa Pabuaran, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. 


"Inisiasi pemeliharaan kerukunan baik dari pemerintah desa dan masyarakat sendiri ini nampak terlihat dari terbentuknya sebuah paguyuban yang mereka beri nama PKDP (Paguyuban Kerukunan Desa Pabuaran). Paguyuban ini memiliki kepengurusan yang terdiri dari perwakilan umat agama di Desa Pabuaran dan memiliki 6 kelompok kerja (Pokja). Salah satu kelompok kerja (Pokja) yakni Usaha Bersama diupayakan dapat membentuk kegiatan yang mampu membiayai program pemeliharaan kerukunan," ungkap Nurudin dalam modul Model Pemberdayaan Ekonomi Desa Model Kerukunan Desa Pabuaran Menuju Desa Wisata Kerukunan.

 

Disebutkan, beberapa kegiatan fasilitatif dilakukan dalam rangka memberdayakan potensi ekonomi Desa Pabuaran. Dinas-dinas pada Pemerintahan Kabupaten Bogor yang berkaitan yakni Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa; Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan; Dinas Perikanan dan Peternakan; Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

 

Hal terpenting dari semua pengembangan yang dilakukan terhadap Desa Pabuaran menuju desa wisata kerukunan adalah komitmen yang dibentuk dan dilakukan oleh seluruh warga desa. Tanpa hal tersebut, mustahil mewujudkan Desa Pabuaran menuju desa wisata kerukunan. Untuk mewujudkan hal itu, Balai Litbang Agama Jakarta selalu siap memfasilitasi warga desa jikalau dibutuhkan.

 

Modul juga menyebutkan, guna menuju desa wisata kerukunan sejumlah usaha yang ada di Desa Pabuaran perlu masuk dalam skala prioritas. Beberapa usaha tersebut yakni wisata kerukunan, wisata alam, usaha tahu Serpong, cinderamata, kegiatan atraksi kesenian.


Prioritas usaha kerukunan dapat diwujudkan dengan terlebih dahulu memperindah rumah-rumah ibadah yang ada di Desa Pabuaran. Seluruh rumah ibadat dan bangunan keagamaan (makam dan artefak) perlu diperkuat sisi eksotisnya. Prioritas wisata alam terlebih dahulu dapat dimulai pada RW 01 yang terdapat danau dan alam yang asri di Desa Pabuaran. Pada sekitar danau perlu dibangun fasilitas pendukung seperti saung dan perangkat rekreasi. 

 

Tahu Serpong 
Prioritas usaha tahu Serpong untuk dikelola sekreatif mungkin dapat dilakukan dengan memanfaatkan Dinas Kabupaten Bogor dan Puspitek. Usaha ini dapat dikembangkan menjadi produk yang kaya akan bentuk dan rasa. Ini menjadi salah kuliner yang dapat dibawa oleh pengunjung Desa Pabuaran.
 

 

Lampion Paralon
Prioritas usaha cinderamata perlu juga diwujudkan oleh warga Desa Pabuaran. Salah satu jenis cinderamata yang sudah dikembangkan adalah pengolahan hasil limbah industri dalam pemanfaatan paralon bekas menjadi lampion atau lampu hias. Prioritas atraksi kesenian juga menjadi ke khasan tersendiri bagi pengunjung desa. Salah satu kesenian yang sudah populer diantaranya adalah gambang kromong. Keseniaan ini perlu mendapat prioritas pengembangan. 

 

Selain itu, kesenian keagamaan juga kerap dilakukan yakni, Sejit dengan atraksi barongsai. Kesenian ini akrab dilakukan oleh umat Khonghucu di Desa Pabuaran. Keseniaan khas lainnya seperti qasidahan dan marawis Desa Pabuaran. Kesenian ini dapat dipusatkan pada lokasi tertentu di desa. 

 

Gambang Kromong
Kesenian Gambang Kromong merupakan salah satu kekhasan yang dimiliki Desa Pabuaran. Popularitas kesenian ini identik bagi warga Desa Pabuaran dan cukup dikenal oleh warga di luar desa. Ini dapat menjadi bentuk kegiatan yang mendukung arah perwujudan desa wisata kerukunan.

 

Selain itu kesenian yang terkait dengan nuansa keagamaan juga umum dilakukan warga Desa Pabuaran, seperti kasidahan dan marawis. Kesenian ini memang umum ada di setiap daerah, namun pihak desa dapat mengemas kegiatan keagamaan ini menjadi lebih khas dimiliki warga Desa Pabuaran.
 

Marawis 
Di Desa Pabuaran juga kerap dilakukan kesenian keagamaan dari umat Khonghucu, seperti kesenian barongsai dan cokek. Kesenian ini dapat menjadi ke khasan tersendiri yang ada di Desa Pabuaran. 

 

Seni Barongsai
Upaya tindak lanjut dari perwujudan Desa Pabuaran menjadi desa wisata kerukunan merupakan hal penting yang perlu segera dilakukan. Warga desa perlu menggalang kesadaran dan komitmen warga secara menyeluruh guna mewujudkan hal tersebut nyata diwujudkan.

 

Penulis: Kendi Setiawan
Editor: Ali Musthofa Asrori