Warta SEMINAR PBNU-JERMAN

Jerman Puji Umat Islam Indonesia

Jum, 16 Maret 2012 | 12:19 WIB

Cirebon, NU Online
Populasi muslim di Indonesia yang sangat dominan tidak lantas membuat republik ini menjadi negara agama. Dengan arif mereka mampu menunjukkan bahwa keteguhan beragama tidak identik dengan pengingkaran terhadap toleransi dan kebhinnekaan.

Pujian ini dikemukakan Duta Besar Jerman untuk Indonesia Norbert Baas dalam acara Pembukaan Seminar Internasional ā€˜Peran Ulama Pesantren dalamĀ  Mengatasi Terorisme Globalā€™ di Pesantren Kempek, Cirebon, Jawa Barat.
<>
Dalam acara yang digelar di kompleks Yayasan KH Aqil Siroj ini ini tampak hadir Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, dan beberapa petinggi PBNU dan Dubes Jerman lainnya.

ā€œIndonesia telah membuktikan bahwa keseriusan beragama bukan berarti tidak menghormati agama orang lain,ā€ katanya melalui penerjemah.

Pemerintahan Jerman turut bereaksi saat marak aksi terorisme global sejak tahun 2000-an. Serangan 11 September di World Trade Center (WTC) dan sejumlah tragedi pengeboman di Indonesia menggugah mereka untuk banyak terlibat dalam penanggulangan bahaya ini.

Norbert mengakui, tudingan memang banyak diarahkan kepada kelompok-kelompok Islam sebagai dalang dari semua ini. Karenanya, pihaknya mengusahakan penelitian yang lebih objektif dan dialog intensif dengan umat Islam salah satunya di Indonesia.

ā€œKami selalu mengingatkan untuk membedakan antara Islam sebagai agama dan terorisme sebagai kejahatan,ā€ terangnya.

Dia mendukung penuh kegiatan seminar internasional yang berlangsung selama tiga hari ini. Sebagai basis pendidikan dan rujukan masyarakat Islam pesantren diharapkan menjadi benteng kokoh bagi tumbuhnya benih-benih terorisme yang mengatasnamakan agama.

ā€œSaya percaya, pesantren dapat menjadi pondasi kuat untuk mengalangi ancaman terorisme ini,ā€ pungkasnya.



Redaktur: Mukafi Niam
PenulisĀ  : Mahbib Khoiron