Warta PBNU Ambilalih PWNU Sumatra Utara

Konferwil Digelar 19 Maret Mendatang

Rab, 7 Maret 2007 | 10:11 WIB

Jakarta, NU Online
Akibat suasana yang kurang kondusif dalam kepengurusan PWNU Sumatra Utara, PBNU akhrinya mengambil alih untuk sementara. Selanjutnya akan digelar konferensi wilayah yang akan diselenggarakan pada 19 Maret mendatang.

Caretaker dari PBNU H. Ahmad Bagdja menjelaskan bahwa PBNU telah berupaya untuk memediatori agar misorganisasi yang terjadi di tubuh PWNU tersebut bisa diselesaikan. Namun 17 dari 22 PCNU meminta diadakan percepatan konferensi.

<>

“Tak ada pelanggaran organisasi yang dilakukan oleh pengurus PWNU Sumut, cuma komunikasi diantara sesama pengurus dan dengan cabang kurang harmonis sehingga diputuskan untuk menggelar konferensi,” tandasnya kepada NU Online, Rabu.

Bagdja menjelaskan cabang-cabang NU di Sumut meminta adanya percepatan konferensi karena pengurus wilayah yang sekarang ini dianggap kurang melakukan pembinaan ke cabang-cabang. Alasan lainnya adalah adanya tuduhan menjualan tahah milik organisasi. Namun setelah ditelusuri, ternyata hanya upaya pembuatan sertifikat tanah yang sudah lama tak diurus.

Mantan ketua tanfidziyah Anwar Nur ketika dihubungi NU Online menduga permintaan percepatan konferensi ini karena adanya Pilkada yang akan di gelar di Sumut tahun ini sehingga banyak kepentingan yang bermain di tubuh NU.

Meskipun secara organisatoris ia berhak untuk dicalonkan kembali, namun ia mengaku tak berminat lagi untuk menjadi pengurus. “Pemilihan ini urusan cabang, saya ingin menjadi warga NU biasa saja, menjadi bagian dari warga kultural,” tandasnya. 

Sebenarnya kepengurusan yang dipimpin oleh Rais Syuriah KH Anshari Ritonga dan Ketua Tanfidziyah Drs. H. Anwar Nur ini baru berakhir pada tahun 2008 mendatang. Periode kepemimpinannya kali ini merupakan yang kedua. Pada periode pertama, ia juga terpilih melalui percepatan konferensi dengan menurunkan Abu Hasan. (mkf)