Surabaya, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) terus melakukan pembenahan dalam upaya peningkatan kualitas pendididikan. Selasa (13/2) kemarin, Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Pendidikan (LP) Maarif NU Jawa Timur mengumpulkan para rektor dan ketua Perguruan Tinggi NU serta para kepala madrasah dan kepala sekolah se-Jawa Timur.
Acara rapat kerja dan rapat koordinasi yang digelar hingga tanggal 15 Februari di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, itu dibuka Wakil Rais Syuriah Pengurus Wilayah NU Jatim KH Miftachul Akhyar. Selain itu, hadir pula Ketua PW LP Maarif NU Jatim Drs H Saerozi, MPd dan Ketua PW Lembaga Kemaslahatan Keluarga NU Jatim H Mohammad Thohir SpKJ.
<>Dalam acara yang diikuti sekitar 600 peserta tersebut, Kiai Miftahâpanggilan akrab KH Miftachul Akhyarâmenuturkan, saat ini pendidikan di Indonesia hanya masih mampu mencerdaskan otak murid, belum mencapai pendidikan yang bermoral. Padahal, menurutnya, pendidikan yang bermoral tidak kalah penting. âPadahal, kalau pendidikannya benar, maka semua tatanan akan berkah, termasuk politik,â tuturnya.
Kiai Miftah menyatakan bangga pada LP Maarif NU yang selalu konsisten berjuang sesuai dengan jalurnya. Bahkan, menurutnya, di antara seluruh lembaga, lajnah dan badan otonom yang berada di bawah naungan NU, LP Maarif NU-lah yang paling aktif, sekaligus menjadi ujung tombak pendidikan NU. âSaya bangga karenanya,â tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Saerozi menungkapkan, acara yang merupakan merupakan agenda tahunan itu, pada penyelenggaraan kali ini begitu istimewa. Pasalnya, para kepala madrasah dan kepala sekolah, baik yang berada di bawah naungan Departemen Agama maupun Dinas Pendidikan Nasional.
Banyak manfaat yang diperoleh para peserta dari kegiatan bertajuk âMeneguhkan Solidaritas, Menegaskan Identitas dan Membangun Kualitasâ tersebut. Selain kesiapan menyongsong era kompetensi guru, pendidikan, inovasi dan kurikulum baru, juga berguna menambah silaturahmi antarkepala sekolah. âDari sini akan muncul saling tukar informasi, saling memberi semangat dan saling membantu,â ujarnya.
âLebih dari itu, untuk menegaskan identitas ke-NU-an, karena kita ini berasal dari keluarga besar nahdliyin (sebutan untuk warga NU),â lanjut Saerozi yang juga alumnus Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya tersebut.
Â
Dijelaskan Saerozi, dalam acara tersebut, para peserta akan dibagi menjadi empat bagian; rapat kerja (raker) kepala sekolah SMP dan SMA, raker kepala MTs dan MA, raker Ketua Pengurus Cabang LP Maarif NU se-Jatim, dan rapat koordinasi rektor dan ketua perguruan tinggi NU yang tergabung dalam Asosiasi Perguruan Tinggi NU (Aptinu).
Di antara para tokoh NU yang dijadwalkan bakal menjadi narasumber pada acara tersebut, Ketua Umum PBNU Dr KH A Hasyim Muzadi, Rektor ITS Prof Dr Ir H Muhammad Nuh, DEA, Pembantu Rektor IV Unesa Prof Dr H Muhlas Samani MPd, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Prof Dr H Yahya Umar MA, Kepala Kantor Deepag Jatim Drs H Roziqi MM. (sbh)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Pahala Surga bagi Orang yang Bisa Menahan AmarahÂ
2
Aturan Baru dan Tips agar Jamaah Bisa Masuk Pelataran Ka'bah Masjidil Haram
3
Khutbah Jumat: Membangun Bangsa yang Berdaya Saing dengan Ilmu Pengetahuan
4
Refleksi Hari Pendidikan dalam Kitab Adabul Alim wal Mutaallim Karya KH Hasyim Asy'ari
5
Shalat Dhuha secara Berjamaah, Apakah Mendapat Pahala?
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Pentinge Pendidikan Agama ing Keluarga
Terkini
Lihat Semua