Warta

PWNU Jatim Gelar Pengajian untuk para Eksekutif

Jum, 16 Februari 2007 | 03:36 WIB

Probolinggo, NU Online
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menggelar "Pengajian Eksekutif" yang dihadiri oleh para kepala daerah yang terdiri dari para bupati, wakil bupati, walikota dan wakil walikota yang berasal dari orang-orang NU di Hotel Bromo View, Probolinggo, Jawa Timur, hari ini, Jum’at (16/2) .

Para kepala daerah yang berlatar belakang NU itu diwadahi dalam Fospida (Forum Silaturahmi Pimpinan Daerah) NU. Forum ini hanyalah bersifat silaturahmi, tidak berstruktur, tidak ada stempel dan tidak ada SK pengangkatan.

<>

Fospida NU terbentuk pada 22 Nopember 2006 di Surabaya dalam satu acara silaturrahmi antar warga NU yang menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah di seluruh Jawa Timur. Selain sebagai ajang silaturahmi dan saling tukar informasi di antara para kepala daerah, forum ini sekaligus sebagai tempat saling berbagi hati (curhat) dan pengajian.

“Sebab banyak di antara mereka itu mengaku orang NU, tapi merasa tidak pernah disapa oleh NU,” kata H Soleh Hayat, Wakil Ketua PWNU Jawa Timur. Untuk itulah mereka membentuk forum silaturahmi tiga bulanan, yang diisi dengan pengajian dan saling tukar informasi.

Pada pertemuan pertama, pengajian diisi oleh KH A Masduqi Mahfudz, Rais Syuriah PWNU Jawa Timur. Sedangkan dalam pengajian kedua hari ini, akan diisi oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH A Hasyim Muzadi.

Menanggapi adanya sebagian pihak yang tidak setuju dengan adanya forum ini, Ketua PWNU Jawa Timur H Ali Maschan Moesa, menanggapinya biasa saja. “Orang tidak tahu lalu punya prediksi macam-macam, ya harap maklum saja,” tutur Ali Maschan yang juga memastikan akan hadir dalam pengajian tersebut.

Menurut pengasuh Pesantren Luhur Al-Husna Jemursari itu, forum itu sepenuhnya akan menguntungkan semua pihak. Terutama NU di cabang-cabang. Karena dalam setiap kesempatan berkumpul seperti itu, para kiai mengharapkan agar para kepala daerah memperhatikan kepentingan NU di daerah masing-masing, terutama dalam bidang pendidikan, ekonomi dan kesehatan.

Forum itu sekaligus untuk menyambungkan program NU dengan program daerah setempat. Tentu saja semua pihak akan diuntungkan. “Niatnya memang itu, sangat positif untuk umat, bukan untuk kepentingan yang lain,” lanjut pengasuh Pesantren Luhur Al-Husna Jemursari itu.

Bahkan, forum pengajian yang difasilitasi oleh PWNU tersebut, juga bisa berfungsi sebagai sarana penyambung komunikasi manakala ada hubungan Ketua PCNU yang kurang harmonis dengan kepala daerahnya. “Kalau niatnya positif dan arahnya sudah jelas, mengapa harus mikir yang macam-macam?” katanya.

Sementara HA Sujono  menuturkan, pengajian itu akan diikuti oleh sekitar 43 orang kepala daerah dan wakil kepala daerah. “Mereka adalah orang-orang NU yang butuh untuk disapa dan diajak bicara,” tuturnya.

Orang dekat Ketua Umum PBNU KH. Hasyim Muzadi ini menambahkan, untuk sementara ini pengajian hanya diperuntukkan bagi para eksekutif. Namun tidak menutup kemungkinan di lain waktu akan ditambah dengan para pimpinan legisltif. Tentu pengajian akan semakin komplit dan marak. (sbh)