Warta

Qaradhawi Galang Satu Juta Tanda Tangan untuk Selamatkan Al-Aqsa

Jum, 23 Februari 2007 | 09:29 WIB

Doha, NU Online
Ulama kharismatik Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi tak henti-hentinya menjalin dukungan untuk pembebasan Masjid Al-Aqsa. Selasa (21/2) lalu, ulama yang pernah bersilaturrahim dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu meluncurkan gerakan satu juta tanda tangan untuk pemebebasan Al-Aqsa dari kebengisan penjajah Israel.

Selain peluncuran satu juta tanda tangan, ketua Ikatan Ulama Muslimin Internasional itu,juga menegaskan, saat ini umat Islam sangat membutuhkan pemimpin-pemimpin baru yang dibekali dengan Thariqah Muhamadiyyah (Jalan Muhammad), untuk kemudian membebaskan para mujahidin yang akan mengembalikan umat pada kedudukan semula dan kebangkitannya.

<>

Pernyataan Qaradhawi itu terlontar di sela-sela festival “Aqshaanaa Karaamatina" (Al-Aqsa Kita, Kemulian Kita), yang digelar pada Selasa (20/2) oleh Yayasan Syaikh Ied Alu Tsani di Doha, Qatar. Dalam festival itu ikut hadir sejumlah ulama terkenal lainnya seperti Syaikh Muhammad Hasan dan Dr Abdurahaman al-’Ismawi.

Dalam sambutannya Qaradhawi mengatakan, “Apa yang terjadi pada pintu Al-Maghaariba dan pelanggaran-pelanggaran Israel di sekitar Masjid Al-Aqsha itu hanyalah merupakan upaya (Israel) untuk mengotak-kotakkan dunia Islam.”

Namun demikian, sambung Qaradhawi, apa yang terjadi terhadap Al-Aqsa selama dua pekan lalu hanyalah akan membangkitkan kemarahan umat. Oleh karena itu, kata dia, tampaknya kebangkitan umat yang tercecer itu perlu disatukan.

Gerakan satu juta tanda tangan itu akan terus dilakukan melaui festival-festival yang akan digelar di 9 negara, dan Qatar merupakan yang pertama, kemudian disusul Mesir, Saudi, Bahrain dan Emirat. Ke depan, satu juta tanda-tangan itu akan dibentangkan sepanjang 500 meter untuk Sekjen PBB, disertai tuntutan atas nama negara-negara Arab dan Islam agar Al-Aqsa dibebaskan dan pelanggaran-pelanggaran Israel segera dihentikan.

Terkait pemimpin yang diharapkan umat sekarang, Qaradhawi menyebutkan, ”Umat membutuhkan pemimpin-pemimpin yang dibekali dengan Thariqah Muhamadiyyah, dan merindukan persatuan pada jiwa tanah air tanah air itu.”

Pada bagian lain Qaradhawi juga meminta agar para mujahidin dibebaskan, agar umat kembali kepada jati dirinya dan tidak tenggelam seperti sekarang. ”Tidak ada Barat tidak ada Timur, tapi yang ada quraniyyah. Inilah yang akan menjadikan Masjid Al-Aqsa terbebaskan,” tegas dia.

Qaradhawi juga menyinggung peran gerakan-gerakan Islam yang sangat signifikan memberikan kontribusi dalam mengembalikan umat Islam ke jati dirinya, bahkan mereka dapat menciptakan mukjizat, dan sebagai bukti bahwa gerakan Islam itu telah menjelma menjadi ancaman bagi Barat. (era/rif)